Media: detik.com
Tanggal: 28 Januari 2009
Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menghadiri undangan FPKS dalam diskusi "Antisipasi Pelanggaran Pemilu 2009, Belajar dari Pengalaman Pemilu 1999 dan 2004". Namun kehadiran Bawaslu jangan diartikan sudah melunak kepada PKS.
"Nggak ada yang gitu-gitu. Itu tadi silaturahmi," ujar Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1/2009).
Menurut Nur Hidayat, Bawaslu tidak akan memutus silaturahmi hanya karena perbedaan pandangan. Bawaslu tetap akan bersikap tegas apabila ada pelanggaran pemilu.
Soal perkembangan proses praperadilan Panwaslu DKI terhadap Polda Metro Jaya soal kasus PKS, Nur Hidayat enggan berkomentar sebab baru mendengar hal itu.
"Nanti saya akan cek seperti apa. Apakah Panwaslu DKI benar akan melakukan hal itu. Memang ada sejumlah hal yang Panwaslu otonom, tapi tentu ada pertimbangan yang harus dipikirkan meskipun kami harus hargai itu," jelas Nur Hidayat.
Hubungan Bawaslu-PKS renggang gara-gara demo besar-besaran anti-Israel. Bawaslu melaporkan PKS ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan kampanye terselubung di balik demo tersebut.
Atas laporan Bawaslu, Presiden PKS Tifatul Sembiring dijadikan tersangka. Namun akhirnya Polda Metro Jaya mengeluarkan SP3 dan kasus itu pun selesai.
( nik / iy )