media : detik.com
tanggal : 27 Maret 2009
Jakarta - Pelaksanaan pemungutan suara dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) tinggal 14 hari lagi, namun masalah logistik masih menjadi persoalan yang sangat serius. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun mengklasifikasikan status kondisinya sudah gawat.
"Statusnya bikin kami deg-degan, agak gawat. Nah, untuk mendorong terus KPU, apakah ini nanti masuk gradasi status berikutnya kita akan lihat," kata Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini usai Sosialisasi Pengawasan Logistik Pemilu Legislatif 2009 di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2009).
Oleh sebab itu, lanjut Nurhidayat, pihaknya dalam waktu dekat akan segera mengumpulkan sejumlah perwakilan Panwaslu se-Indonesia untuk melakukan penajaman, akurasi data dan semua proses yang ada. Menjelang pelaksanaan pemilihan suara tanggal 9 April mendatang, Bawaslu melakukan klasifikasi status kondisi penyiapan logistik yang dilakukan KPU.
"Kami klasifikasikan status menjelang tanggal 9 April, yaitu pra gawat, gawat, genting dan kritis. Klasifikasi ini untuk memperkuat keinginan kita agar hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengadaan logistik pemilu, terutama item surat suara dan hal pokok lainnya," jelasnya.
Menurut Hidayat, pihaknya sangat berharap agar KPU bisa memenuhi jadwal waktu dengan tepat terkait permasalahan logistik ini. "Saya pikir, jadwal waktu itu harus dipenuhi sambil kita mendesak KPU agar mentepati apa yang sudah direncanakannya. Karenannya, kami akan terus mengawasi dengan ketat," tegasnya.
( zal / irw )