CAPER KETUA BAWASLU MEDAN ? LHOKSEUMAWE

Sabtu, 06 Juni 2009 , 20:46:09 WIB
CAPER KETUA BAWASLU MEDAN ? LHOKSEUMAWE
nhs-tempo-ngumpet1 2 Juni 2009

“Selamat pagi P. Ketua?” sapa para staf dengan senyum gaya pasta gigi merk ternama menyambut beliau di lobby bandara Soekarno – Hatta. Pak Ketua, walaupun tadi pagi pulang jam setengah lima subuh dari kantor karena harus menyelesaikan 4 Peraturan Bawaslu, tidak nampak sedikitpun terlihat pemandangan 5 watt dari mata Beliau.

Di executive lounge Garuda, Pak Ketua menghabiskan waktu dengan membaca buku Indonesia Democracy and The Promise of Good Governance (dalam bahasa Inggris lagi…..he…he..he….memang ngerti semua apa Pak???). Sampai waktunya tiba, kami semua mengudara dan sampai dengan tak kurang suatu apa di Bandara Medan……..Polonia. Telah siap menyambut kedatangan rombongan dari Jakarta Ketua Panwas Sumatera Utara Bp. Ikhwaludin Simatupang beserta beberapa stafnya.

Dengan bis tanggung seukuran Kopaja kami meluncur menuju rumah makan Garuda tak jauh dari bandara. Sayang mobil yang mengklaim dirinya sebagai bus Citra pariwisata ini tidak sesuai dengan yang dipromosikan…..ac-nya mati….kami semua kepanasan….bayangkan perjalanan Medan – Lhoksemauwe bila kami tetap melanjutkannya???serasa sauna……

Kabag Bernad ngedumel…..apa bedanya dengan bus-bus yang di Jakarta kebanyakan kurang nyuman kalau ditumpangi, seperti lazimnya bus jurusan Blok M – Tanah Abang??? Tampak panik staf Ilung dan Yani yang menjadi penanggungjawab transportasi, telpon sana sini minta bus diganti dengan yang performanya oke…..sampai-sampai mereka makan tak enak…tidur pun tak nyenyak……(lengkap sudah deritamu Ilung budak Bengkulu….tak tidur semalam karena takut kesiangan, tak mandi……kelihatan dari wajah semrawutnya ….tak makan pula…..???)

Sampai jam 3 sore belum ada tanda-tanda bus pengganti akan datang. Di rumah makan, Dio berbisik ke Kabag Bernad……Be…..jauh-jauh datang ke Medan…..makan di rumah makan Padang……Garuda pula judulnya…..kayanya hampir seminggu tiga kali kita dapat menu makan malam ala Garuda????

Membayangkan tujuh jam ke depan yang akan kami jalani, ditambah tujuh jam lagi perjalanan untuk kembali, Kabag Bernad berkata, “Untung Farihin staf Pak Ketua yang satunya kalau nikah nanti dekat ya, cuma di Pekalongan,” Sontak Dio menjawabnya, “jangan salah Pak Kabag, ke rumah Farihin justru tidak bisa di tempuh dengan kendaraan apa saja, harus hiking alias naik turun gunung.” Farihin hanya tersenyum saja.

Sepanjang jalan Medan – Lhoksemauwe tidak ada halangan apa-apa. Hujan lebat yang mengguyur ketika kami tiba di perbatasan NAD sehingga membuat jarak pandang hanya beberapa meter saja tidak mengurangi keasyikan kami bersenda gurau. Pak Ketua menikmati perjalanan dengan membaca buku saja, sepertinya buku peraturan KPU, bisa dilihat dari stabil0 warna merah muda yang dicoret naik turun sesuai dengan jalan yang bergelombang.

Ternyata jalan trans Medan – Aceh masih lebih baik. Lebih ramai lalu lintasnya dibandingkan dengan jalan trans Kalimantan. Hampir jam 23 malam kami tiba di rumah yang punya hajat. Oya, tujuan kami ke Lhokseumawe Aceh adalah untuk menghadiri pernikahan staf Zulkarnaini.

Kami disambut dengan spanduk bertuliskan “Selamat Datang Bapak Ketua Bawaslu Beserta Rombongan”, by Panwascam Lhokseumawe. Rupanya telah menunggu di ujung jalan Panwascam se-Kota Lhokseumawe. Jadilah kami konvoy.

Suasana khas kampung terasa amat kental, disambut antusias warga sekitar. Pastinya pemandangan di kampung ini sangat indah, alami dan asri. Sudah tentu jauh dari polusi. Di kanan kiri banyak pohon pinang, jadi ingat tiap tujuh belasan, semakin lama semakin sulit menjadi batang pohon pinang di kota Metropolitan.

Pak Ketua seperti biasa tampil mempesona, memukau warga sekitar dalam menyampaikan satu dua patah kata. Tidak terasa hampir satu jam. Setelah makan hidangan khas Aceh, acara dilanjutkan dengan pengarahan untuk Panwascam se-Kota Lhokseumawe.

Sementara staf Ayu dan Dina sibuk berfoto-foto ria di pelaminan merah, tak terasa waktu menunjukkan hampir jam 2 pagi. Kami pun pamit undur diri. Sementara Ketua Bawaslu masih ngebrifing para anggota Panwascam se-Kota Lhokseumawe. Penuh dengan gelak tawa pula. Akrab sekali Ketua Bawaslu dengan mereka-mereka yang mendengarkannya.

Sepanjang jalan kembali ke Medan hanya terdengar suara keras dengkuran……hafal sekali saya siapa yang bersuara keras seperti ini. Kami semua kelelahan. Alhamdulillah rombongan tiba kembali di Medan pagi pukul setengah delapan. (Dio)