E-Voting, Perlu Lebih Dari Sekedar Aspek Teknis dan Sosio Politis

Jum'at, 03 Desember 2010 , 11:24:08 WIB
E-Voting, Perlu Lebih Dari Sekedar Aspek Teknis dan Sosio Politis
Jumat, 03 Desember 2010 Jakarta, Bawaslu ? Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini mengatakan, untuk melaksanakan electronic voting (e-voting) di Indonesia diperlukan lebih dari sekedar pertimbangan aspek teknis dan sosial politis, namun butuh trust (kepercayaan) terhadap sistem yang baru tersebut. Hal tersebut disampaikan Sardini ketika menerima kunjungan dari IDEA diwakili oleh Peter Wolf dan Adhy Aman, serta Cetro yang diwakili oleh Johny Baliyanta mewakili Direktur Eksekutif Cetro Hadar N Gumay, di Jakarta, Jumat (3/12). ?Inti dari pelaksanaan e-voting, adalah trust (kepercayaan) dari masyarakat terhadap sistem Pemilu tersebut karena Indonesia sejak dahulu sudah menggunakan sistem Pemilu yang konvensional. Aspek teknis dan sosial politis juga harus dipertimbangkan,? ujarnya. Selain itu, dia juga mengungkapkan e-voting patut dicoba jika prediksi secara garis besar lebih mudah dan efektif. Beberapa kota besar di Indonesia, dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi serta akses informasi yang cukup dapat menjadi pilot project pelaksanaan e-voting, seperi Jakarta, Bandung, Padang, dan lain-lain dalam konteks Pemilu Kada. Selama ini, banyak pihak yang ragu jika e-voting dilaksanakan di Indonesia karena wilayahnya yang cukup luas serta tingkat pendidikan dan akses informasi yang belum merata. Namun, di sisi lain, ada juga pihak-pihak yang sangat yakin pelaksanaan e-voting akan berhasil sehingga harus dipercepat. ?E-voting butuh waktu. Mendapat kepercayaan dari masyarakat harus secara bertahap. Tidak ada salahnya mencoba sistem baru tersebut, namun harus dengan perhitungan yang matang dan kesiapan masyarakat soal trust tersebut,? tambahnya. Sementara itu, Peter Wolf dari IDEA mengatakan, pelaksanaan e-voting menawarkan banyak kelebih, namun bukan berarti tidak ada kekurangan. Pelaksanaan e-voting hendaknya hanya merupakan alternatif dalam sistem Pemilu di Indonesia, mengingat Indonesia belum siap sepenuhnya mengaplikasikan sistem baru tersebut. ?Pelaksanaan e-voting tergantung dari aspek teknis dan sosio politis. Aspek teknis sangat berpengaruh terhadap sosio politis, dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, butuh waktu yang lama agar pelaksanaan e-voting berhasil,? pungkasnya. Bawaslu, Cetro dan IDEA yang sudah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) juga bersepakat untuk mengimplementasikan kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai dalam pelaksanaan Pemilu Kada 2011. Dalam waktu dekat, tiga lembaga tersebut akan kembali bertemu untuk membahas masalah tersebut. [FS]