Update Status FB Bulan Mei 2011

Rabu, 25 Mei 2011 , 07:27:11 WIB
 Update Status FB Bulan Mei 2011

Selasa, 24 Mei 2011

"Mereka diharapkan bisa membangkitkan gairah kelakilakian Sang Susuhunan yang padam sejak ditinggal mangkat permaisuri. Semua itu bukanlah sekadar perkara upaya memperturutkan berahi, melainkan menegakkan kekuasaan dan kewibawaan Mataram. Lenyapnya kejantanan seorang raja merupakan sasmita bahwa wahyu keprabon telah menjauh dari sang Raja !", kutipan novel "Gadis-Gadis Amangkurat Cinta Yang Menikam" karya Rh Widada, penerbit Narasi (2011), Yogyakarta !

Minggu, 22 Mei 2011

Buku jembatan ilmu, kini buku benar-benar jadi jembatan !

 

 

Sabtu, 21 Mei 2011

"Deraan yang kita terima di punggung membuat kita akan lebih berhasil dalam hidup ketimbang jabat tangan yang ramah !", kutipan anonimus.

 

 

Kamis, 19 Mei 2011

Slm menunggu kepastian keberangkatan ke Lembata kmrn, sy byk bincang dg sejumlah penumpang, yg terbiasa kecewa dg managemen seenaknya dunia penerbangan di sini. Tak seluruh semua, tp sejumlah maskapai perintis, sy kira perlu perhatian serius. Seorg penumpang, yg dakunya seminggu skl PP Kupang-Lembata, berkisah, hitung sj jumlah pswt, brp kali rusaknya sblm terbang. "Logikanya, klu biasa rusak kan patut dipertanyakan", katanya, "penumpang dibuat tak berdaya, tak ada pilihan, apa boleh buat", lanjutnya ! /7/

Rabu, 18 mei 2011

Penerbangan adlh dunia teknik dan non-teknik. Saat kt di udara, determinan Tuhan sgt menentukan, Dia pemilik otoritas qodrat dan iradat. Sebutlah itu sbg faktor "non-teknik". Tp keyakinan juga bersyarat, spt bgm kapasitas pilot, apa psw sdh digemuki, bgm sekrupnya, dst, itu yg sy sebut sbg "teknik". Nah, kt baru yakin terbang klu ke-2 syarat tsb terpenuhi unsur2nya. Lha ini, mau terbang ribut2 dan gundah dl. Sy ingat ajaran org tua, bilau kau mau pergi jg tinggalkn rasa tak-enak. Itu tak baik ! /6/.

Tll ribet utk tentukn seseorg bisa terbang. Pdhal km ke sini sdh beli tiket seminggu yll. Para penumpang merasa plg ptg utk terbang krn jabatan, keluarganya koma, atau krn ada yg bsk mau ultah; smt ketersediaan seat sgt terbatas. Para penumpang berhak gundah. Mrk menunggu sejak kmrn, tp sampai saat marah2 ternyt blm ada kepastian. Yg terjd adlh keributan. Debatnya pun non-teknik. Dlm situasi bgt sy usulkn agr kembalikan sj sbg "urusan bisnis". Siapa yg beli tiket duluan, mrk yg bisa terbang ! /5/

Sesuai jdw, km dtg ke konter SusiAir di Bandara Elpari Kupang. Hampir sj batal terbang Kupang-Lembata. Kt petugas, ini krn ketersediaan psw yg terbatas, smnt yg lain dialihkn ke rute lain. Penumpang marah besar. Sampai detik ini blm ada solusi. Tp sy lihat, ini akibat carteran jdw terbg pkl 7 td pg, shg rusak jdw penerbangn berikutya. Menurut manager SusiAir, carteran menteri yg urus tanaman, carter ke Rote, sehrsnya pk 12 td sdh tiba di Kupang, ternyata meleset jdw. Oh SushiAir ! /4/

Ubah2 jdw terbang di NTT ini sdh biasa. Kejadian serupa srg di Papua, kawasan Indonesia timur, atau daerah lain, itu berdasarkn pengalaman. Yg kmrn itu, maskapai SusiAir, cukup via SMS, batalkn ke penumpang. Dibilg, silakn tunggu jdw berikutnya atau cari pswt lain. Alasan resmi krn operasional, tp selidik punya selidik, ternyata pswt dicarter rombongan kementrian yg urusi tanaman, konon bertarif Rp36 jt. Yg kecewa tdk hy km, KPU dan dua perwira keamanan juga kecewa tp tak bisa berbuat apa. Urut dada sj. /3/

Ini suasana Pasar Senggol, kawasan Pantai Kupang. Semlm km mkn mlm dg ang Panwaslu 2009 Prov NTT, Burhanudin Gessi dan Bu Hery. Sgl jenis ikan dan udang tersedia di sini. Ikan di sini baru skl mati, tdk spt kebanyakn di Tanah Jawa, yg sdh berkali2 mati, shg ikan di sini jauh terasa segar, lbh lezat pula. Sy dan tim di Kupang sdg tunggu kepastian jdw penerbangan ke Lembata. Tiket yg dibeli seminggu yll, yg sehrsnya terbang dg SusiAir pk 7 td pg, delay jd pk 3 sore nanti. Moga tak diundur lg. Oh SusiAir ! /2/

Rabu, 17 Mei 2011

Penerbangan JakartaI-Kupang, transit di Bali, biar badan terasa penat, tp rasanya segar sj. Senyum kembang Pak Burhanudin Gesi, yg sambut km di Bandara Kupang, ubah penat jadi semangat. Pak Gesi adlh ang Panwas Pileg dan Pilpres NTT th 2009 yll. Sy didampingi staf ahli Yulianto dan staf pengawasan Elung, utk awasi pencoblosan di Kab Lembata. Esok baru km ke sana, krn jdw terbang tak ada sewaktu2. Itupun tetap dibayang2i delay dan cancel. Tergantung teknik-operasional dan cuaca. Moga sj semuanya lancar. /1/

//Malam memintaku ditemani/Berkali-kali aku beranjak/ Tapi tak juga berangkat/ Dia memanggilku lagi/ Manja sekali/ Tanpa kompromi/ Padahal esok kuharus bekerja/Sepagi mungkin/ Ke luar kota..//

 

Senin, 16 Mei 2011

Mereka yang bekerja di luar negeri, ada yang menyebutnya sebagai TKI/TKW, ada pula yang menyebutnya sebagai buruh migran, yang berjasa besar menggemukkan pundi-pundi devisa negara, namun nasib sebagian mereka justru mengenaskan ! (18).

 

Mereka yang bekerja, lebih tepatnya berprofesi, sebagai olahragawan bulu tangkis. Saat melakukan smash, mereka terbang bak Garuda yang kepakkan sayap menuju juara. Mereka juga berjasa harumkan nama bangsa. Sayang, ada di antara mereka pernah tak mendapat perhatian memadai dari otoritas kita, seperti yang pernah lama menimpa Ivana Lie ! (17).

 

Mereka yang bekerja sebagai juru masak, dg andalkan pisau dapur sbg alat utama mrk memasak. Sama dg politik, kegunaan pisau tergantung dari siapa yg menggunakannya. Kalau pisau dipegang penjahat, mk korban sgr berjatuhan, tp di tangan koki, pisau adalah alat memasak yg bakal sajikan masakan sehat dan bergizi. Sama dg politik, di tangan politisi yg berbudi ia akan mengarah negara ini pada kemakmuran dan kesejahteraan, sama lezat dan bergizinya makanan dengan pisau di tangan sang koki tadi ! (16).

Mereka yang bekerja agar pertandingan sepakbola yang digelar berjalan secara fairplay, tanpa pelanggaran, serta kesadaran pemain dan penonton amat menentukan !!

 

 

Mereka yang bekerja mewakili kepentingan rakyat, membuat undang-undang, menyusun atau menyetujui anggaran yang diajukan, dan mengawasi jalannya pemerintahan dalam arti umum. Mulia sekali tugas mereka ! (14).

 

 

Mereka yang bekerja memerankan lakon dalam media layar lebar sebagai artis dan aktris, salah satunya dalam film Titanic yang kesohor tersebut !!

 

 

Mereka yang bekerja di tepi lautan dengan mengais-ngais hasil tangkapan yang tak seberapa, kalah mutlak peralatan pukat harimau yang sebagian besar dilakukan nelayan asing illegal fishing. Negeri dengan sepertiga lautan tapi nan tak berdaya hadapi raja lautan. Begitu sesampai di daratan, nelayan kita sudah dicegat pengijon dan perikehidupan yang terjerat lintah daratan !!

 

Awali pagi dengan minum teh dan secangkir senyum, niscaya bakal membuatmu bahagia dalam tujuh hari ke muka. Cobalah ! Minggu, 15 Mai 2011

 

 

Mereka yang bekerja dengan kekuatannya sendiri, tak menggantungkan harapan kepada siapapun, serta yang tak pernah tersentuh fasilitas dan kebaikan negara. Mereka adalah orang kuat, wirausahawan sejati !

 

Mereka yang bekerja untuk mengabadikan momentum, sehingga karena produk kerjanya, seseorang yang berambut wig sekalipun, yang seharusnya berada di balik jeruji tapi justru ada di Bali, dapat diungkap identitasnya; itu sang tukang keker !

 

Mereka yang bekerja untuk mengungkap, menindak, dan mengajukan ke pengadilan terhadap aksi kriminalitas, yang belakangan ini kembali marak !

 

 

Mereka yang bekerja jangan sampai mengurangi takaran pembeli !

 

 

 

 

Mereka yang bekerja dengan menantang maut !

 

 

 

 

Mereka yang bekerja dengan cara menghisap darah orang !!

 

 

 

 

Mereka yang bekerja untuk pemandangan dan kenyamanan orang-orang hebat, kaya, pejabat; suatu siang di tengah kemacetan dan hiruk-pikuk lalu lintas, kawasan Kuningan Jakarta. Padahal sewaktu-waktu bisa diseruduk moda jalan dari segala penjuru atau paling kurang busway dari arah belakang !

Mereka yang bekerja dengan menahan hempasan badai, karena sewaktu-waktu bisa tergulung !

 

 

Mereka yang bekerja dengan cara mengintip !

 

 

 

 

Mereka yang bekerja dengan menyabung sekeping nyawanya, suatu siang di Pasteur Bandung !

 

 

Jumat, 14 Mei 2011

Berselancar, berenang, dan menyelam, di Bandung lautan ilmu !

 

 

 

 

Kamis, 13 Mei 2011

Bgm agr kt bisa perbaiki keadaan? Tak lain, bersikaplah amanah. Usai kt miliki kerangka besar perbaikan, berikutnya lakukan dari yg kecil2. Ini krn tangan kt tll kecil utk kerjakan semua persoalan. Kerjakan sesuai kewenangan, krn org diminta pertanggungjwbn sesuai kewenangan tsb. "Think globally, act locally", kira2 bgt. Klu kebetulan skg pegang jabatan, jadilah bos yg baik. Makin tinggi kedudukan, makin besar tanggungjwb, makin besar pula tuntutan kreativitas, kerja keras, dan kerja cerdasnya. Tks ! (20).

Rabu, 12 Mei 2011

Kembali ke reformasi. Diakui, org ramai blm nikmati berkah reformasi. Sebabnya kt tak pernh serius garap peranti lunak bangsa ini. Sebaik2nya struktur, klu tak dilandasi perilaku unggul demokrasi mk tak byk artinya. Srg org salahkn Pemilu, pdhal ia sekadar "mesin" demokrasi. Klu brg mentah yg diproses di mesin tsb sampah, ya keluarnya tetap sampah. Krn demokrasi menyaratkn kualitas unggul peranti lunak, yakni itikad disiplin, toleransi, adil, dll, yg sbgn besar tugasnya ada pada agamawan dan ideolog ! (19).

Kebaikan tak selayaknya diharapkan dr org lain, termasuk kekuatn negara. Org hy bertemu kt saat berbareng dg kepentingn kt. Benar kt Rhoma Irama, cari kawan di meja makn lbh mudah dp di saat bokek. Dmk halnya dg negara. Bila pikirn sbgn besar pengelolanya sdg bertitik temu dg kepentingn sbgn besar rakyatnya, barulh akan ada perubahan. Ini krn negara juga punya logikanya sendiri. Jarang aspirasi org ramai berbanding lurus dg kemauan bersama. Tp penjelasn ini mengecualikn saat jelang dan slm Pemilu ! (17)

Dg kondisi spt kini, org bisa sj tak sabar. Era kompetisi bergulir, pasar bebas diberlakukan. Bagi yg tak siap bkl tergilas. Tak ada jaminan bgm masa muka anak2 kt, variabel bebasnya tll luas. Situas pun tak seluruhnya berpihak ke sebyk mgkn org. Sistem lama dianggap usang, sistem baru msh butuh pengakuan. Brg impor membanjir, buatan lokal sbgn msh diragukan. Proteksi negara tak byk diharapkn, krn kekuatan negara sendiri sdg mencari posisi yg pas, tak sj bagi dirinya, tp terutama bagi rakyatnya ! (16).

Sy heran, ada eks pejabat, yg dl hidup makmur, skg pendpt2nya kritis. Katanya, zaman skg tak ada perubahan, ktnya dl lbh baik dp skg. Jelas skl, dl kesempatan jd pejabat tak seluas skg. Kini org bersaing agr dpt jbtn. Semampu apapun, klu tdk dekat dg tangsi, tak bkl bisa meraihnya, kecuali jilat ke atas injak ke bwh. Skg hidup musti berkompetisi. Sbg contoh, dl bos Pemilu dimonopoli org2 ttt. Dg sgl kekurangan yg mesti diperbaiki, kini terbuka peluang utk duduki jabatan2 publik dr pusat sd daerah ! (15)

Konsekuensi demokrasi mmg gaduh (noisy). Seolah2 kt sdg disintegrasi: vertikal dan horisontal. Vertikal adlh ribut2 ketidakpuasan ke pusat, smnt horisontal antarsesama WN. Krn lm dikekang otoritarianisme, bgt dilepas kini jingkrak2. Politik identitas menguat. Org ingin dihargai krn keakuanya. Atas nama kebenaran, kini main hkm sendiri. Bila dl elitisasi korupsi, skg demokratisasi/desentralisasi korupsi. Bg yg dl hidup nyaman, skg bagai rusa masuk kota. Tak paham dg dunia yg sdh berubah. Mata berbinar (14).

Apa yg sdh dicapai kt pertahankan, bila perlu ditingkatkn. Yg dirasa msh krg, terus diusahakn utk diperbaiki. Ikhtiar utk mengubah yg sdh ada, hy akan kontraproduktif. Toh roda reformasi sdh jauh berjalan. Jarum jam sejarah tak bisa dipaksa balik lg. Yg ptg, sambil berlayar kt tambali lobang2 yg bocor. Ongos sosialnya akan jauh lbh mahal. Juga bea kemanusiaan akan mendarahkan keadaan. Sbg contoh, ini pendpt sy, hasrat utk mengembalikan sistem politik sbgm yg dl diterapkan, jelas tak bisa dibenarkan ! (13).

Apkh di era reformasi tak ada kemajuan sm skl? Sy kira tak juga. Dlm perikehidupan politik, demokrasi, dan apresiasi thd HAM, kt maju skl, bhkn liberal. Struktur politik kt skg lbh kuat bg pelembagaan aspirasi rakyat. Kebebasan pers, berkumpul, berserikat, menyampaikan pendpt dg lisan dan tulisan, sesuatu yg sgt mahal di era dulu, kini terbuka luas. Pemilu digelar scr lbh Luber dan Jurdil, tentu dg perbaikan pd instrumen tekniknya. Hak memilih dan dipilih terbuka bg setiap WN. Itu yg patut disyukuri ! (12)

Kt mrk, reformasi bilg, org hy pikirkan diri sendiri. Tak ptg bgm org lain, rakyat byk. Itulh sebabnya, Pemilu digelar tanpa makna. Hy daurulang demoralitas tsb. Rasa aman dan nyaman makin mahal, semahal harga pangan, sandang, dan papan. Reformasi identik dg repotnasi. Apapun di era Pak Harto, ternyata kebutuhan2 primer jelas terbukti di lapangan. Pokoknya kondisi kini terbalik dg era Pak Harto. Di forum ini sy pernah tampilkn satu mural blkg truk, dg gambar Pak Harto, dg teks "Isih kepenak zamanku !" (11).

Sejak 13 th reformasi apkh kondisi negeri ini lbh baik? Ini srg dilontarkan mrk yg kritis thd keadaan. Kt mrk, kondisi skg tak lbh baik dp di era Pak Harto. Korupsi ada, tetapi tak semasif skg ini. Demokratisasi paralel dg demoralisasi, baik struktur maupun kultur. Demoralisasi struktur, ditandai dg menjamurnya struktur, tp hy utk tampung mrk yg di masa yll blm dpt 'jatah'. Demoralisasi kultur ditandai dg akrobatika banalitas kekuasaan. Ditandai pula miskinya suri teladan dr mrk yg diamanati ! (10).

Sbnrya byk sisi2 lain yg mgkn menarik yg eman2 klu sy tulis skg. Tp biarlah di kali wkt sj. Sampai di sini, sy ucapkn beribu terima kasih kpd: mBa Sonya Hellen Sinombor, Pak DTH, wartawan dan Kabiro Kompas Smg yg merekomendasi sy utk terlibat dlm FIM Kompas, juga Pak Parakitri T Simbolon, Pak Daniel Dhakidae, dan Pak St Sularto. Tak lupa pula ke Mas Fikri Reza, juga Pak alm Zaki dan Bu dr Atikah di Sumur Batu, Cempaka Putih di Jkt, Bung Tafrikan dkk, serta yg lain. Termasuk Mas Joko Yuwono. Tks ! (9).

Hari2 berikutnya adlh gerakan reformasi. Demo dan long march digelar di hampir seluruh kota di Indonesia, dg kampus sbg basis gerakan. Di kampus Undip, alm Prof Satjipto, para tokoh dan mhs, dan civitas akademika, pelopori gerakan moral, turun ke jalan. Sbg dosen baru pendamping mhs, sy terlibat fasilitasi mhs salurkan aspirasi. Akhirnya pd 21 Mei 2008, Pak Harto lengser diganti Pak BJH. Itulah penanda era Orde Baru ke Orde Reformasi. Selama 13 th sejak itu, negeri ini alami pasang surut. Reformasi ! (8).

Di kereta, sy byk nguping. Katanya byk korban, ada pelakunya, ada yg bilang itu direncanakan. Sy ke resto, dpt info dr mrk yg takut, tanya awak kereta, kt mrk ada revolusi dan reformasi. Makin byk info, makin simpangsiur. Sampailah sy di Smg, disambut hujan yg reda. Dg taxi sy ke arah simpanglima. Kata sopir taksi, ada ribut2 di RRI Smg. Wah, ini bener2 revolusi nih. Sy meluncur dg sepeda mtr butut ke PKM Undip bgt nyampe di kos, temui Ketua Sema Undip Tafrikan. Dan benar sj dia telah "ambil-alih RRI" ! (7)

Seusai long march, sampai km di Sumur Batu. Usai mandi dan makan, sy ngobrol dg tuan rumah, alm Pak Zaki dan dr Atikah. Mrk cerita, Jkt rusuh di mana2. Di Mabes (mangga besar) dan Glodok luluh lantak. Siapa pelaku dan siapa korban, tak berjwb mlm itu. Akhirnya, pagi buta sy pamit ke Gambir, utk balik ke Smg. Para penumpang slg berkabar ttg Jkt yg hendak ditinggalkan. Sepjg jln, dr jendela kereta, asap tampak mengepul, Jkt-Bekasi berantakan. "Selamat tinggal Jkt, ada apa dg dirimu?", tanyaku di hati ! (6).

Ang masy lain yg juga kesulitan plg. Di spjg jl Suprapto, hukum tak berlaku. Org hy pentingkn keselamatan diri dan keluarga sy kira. Byk kerumun massa paksa bongkar pintu, ambil seluruh isinya. Sebuah ATM Lippo diangkut usai kuras isi dan unit bank. Toko elektro, dijarah tua-muda, ibu2, bhkn anak2. Sound system diangut sepeda. Sy sempet ketendang hape, keinjek laptop, dan bebatuan krn mlm itu praktis gelap gulita, hy kobaran api yg terangi jln. Tp syukurlah, sy tak ambil brg apapun padaha memungkin skl (5).

Kami kembali jln kaki, entah di mn lokasi wkt itu. Krn klu nanya terus, org udik nih malu donk, aplg dg mhs sendiri, jaim dikitlah. Yg jelas, km sll putar jln, via gang tikus, kdg naik ojek atau baja. Tp seingat sy, sepjg jln Jkt berkobar. Km akhirnya nyampe juga di Ps Senen jelang petang. Terlihat lautan manusia yg tak terangkut moda, wajah laki-perempuan tampak dicekam ketakutan oleh situasi, mgkn pula diserang lapar, spt km yg sdg berebut makan dan tunggu angkutan. Km putuskan jln kaki sj, krn yg (4).

Sy dan Fikri Reza, mhs sy yg antar sy slm di Jkt, berpisah dg Parakitri. Akhirnya km bermaksud melihat lbh jauh apa yg sbnya telah terjd. Tp km kesulitan cari transpor: bus kota, bajaj, dan moda kendaraan lain, sulit didpt. Jkt makin berkobar. Hampir sejam km jln kaki ke arah kendaraan yg bisa angkut km. Alhamdulilah, ada taxi yg mau berhenti, stlh diyakinkn plus tips. Km menuju arah Senin utk kmd ke Sumur Batu, tempat sy nginap di mhs sy td. Tp sopitaxi gak mau lanjutkn perjln, krn jln byk diblokir.