Sekali Lagi Kredibilitas Timsel

Kamis, 19 Januari 2012 , 11:24:53 WIB
Sekali Lagi Kredibilitas Timsel
Timsel KPU dan Bawaslu mengharuskan agar setiap peserta menyusun makalah yang mereka sebut sebagai "Makalah Personal". Seorang sohib, yang juga peserta, dan berpengalaman dari pendaftaran satu ke pendaftaran lembaga publik berikutnya, menyatakan itu sebagai "Profile Assesment". Mana yang lebih tepat atau benar, bagi saya, itu tak penting.


Nah banyak cerita di balik penyusunan makalah dimaksud. Itu yang diungkap para peserta saat santai menunggu dimulainya Tes Tertulis kemarin, Selasa 17 Januari 2012 di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta. Sebagian akan saya ceritakan kembali kepada Pembaca Budiman di rubrik ini.

Seorang peserta, namanya Nur Solikin, eks Panwaslu Jawa Timur bercerita, saat hendak ngeprint, tiba-tiba hilang file-nya di laptop. Panik dan kelabakan, katanya. Lalu dikontaknya Rahmulyo, sesama eks Panwaslu 2009, yang dikenalnya. Karuan saja Nur Solikin. Alih-alih dibantu Bowo, sapaan akrab Rahmulyo, justru Bowo ledek Nur Solikin seraya kelakar: "Wah, perang dukun nih, ha..ha..!". Nur Solikin, yang diledek Bowo, tampak senyum kecut.


Lain lagi cerita Desmi, peserta lain. Pria asal Lampung, eks Ketua Panwaslu, malam sebelum esok paginya wajib menyerahkan makalah, secara kebetulan dia melihat salah seorang anggota Timsel di sebuah tempat fotokopi, di kawasan Bendungan Hilir (Benhill). Desmi sendiri ke Benhill dalam rangka mengopi dan menjilid makalah yang sudah disusun sebelumnya. Tapi diurungkan niatnya masuk ke toko fotokopi, begitu diketahui ada Timsel. Karena katanya tak enak kalau bersua dengan anggota Timsel itu. Dia hanya melihat-lihat dari luar kaca, yang dengan jelas dapat disaksikannya atas apa yang dilakukan anggota Timsel dimaksud.


Dari luar kaca Desmi melihat apa yang dilakukan anggota Timsel itu. Dilihat Desmi, beliau mengeluarkan berkas soal-soal untuk digandakan. Dia menjaga sendiri lembar-demi lembar, kalau-kalau mungkin ada yang tercecer. Bahkan tak seorang pun boleh mendekatinya. Termasuk mungkin sopirnyamya. Luar biasa, segitunya Timsel menjaga integritasnya. Salut, kata Desmi, justru karena itu dirinya patut menghormatinya.


Tanah Betawi, 18 Januari 2012.