Tes Akhir Wajah Riang

Sabtu, 21 Januari 2012 , 20:19:25 WIB
Tes Akhir Wajah Riang
Tadi pagi saya menjalani Tes Wawancara Psikologi di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta (21/1). Ini tahap terakhir dalam kandidasi anggota KPU dan Bawaslu. Saat saya tiba, tampak hiruk-pikuk peserta yang menunggu panggilan. Wajah-wajah yang saya kenal menyemut di antero lobi hotel.

Satu dua masuk dan keluar ballroom hotel, tempat di mana peserta diwawancarai. Saya santai saja, tak merasa ada beban. Pakaian yang saya kenakan pun sederhana: batik. Sebagian besar memang berpakaian batik. Tapi banyak juga yang berdasi, bahkan setelan jas lengkap. Saya tanya, memang ditentukan berpakaian apa? Jawabnya tak ada. Timsel atau panitia tak menentukan itu.

Tak seberapa lama saya menunggu, tibalah nama saya dipanggil. Saya diarahkan panitia ke arah bilik 2. Tempatnya di pojok kanan, sudut ruangan. Usai memberi salam dan hormat seperlunya, saya dipersilakan duduk.  Tak ada rasa grogi atau bahkan gemetar. Biasa saja. Percaya diri secara wajar saja.

Mula-mula saya ditanya latar belakang saya. Saya menjawab apa adanya. Saya tahu bahwa saya sedang berhadapan dengan seorang psikolog. Pertanyaan yang diajukan kepada saya, saya jawab dengan makna sebagaimana seorang psikolog bertanya kepada "client"-nya. Lancar saya menjawabnya tanpa beban.

Pertama-tama saya diminta untuk menceritakan siapa diri saya. Saya menjawab dengan membuka kalimat latar belakang pendidikan saya. Sejak madrasah hingga SMA serta perguruan tinggi saya menjelaskan semuanya. Juga latar belakang aktivitas saya selama ini. Tentu dengan lancar saya menguraikan satu per satunya. Tak ada beban sama sekali.

Beberapa poin itulah yang ditanyakan ke saya. Suasananya rileks, tak ada beban sama sekali. Tim Psikologi Dinas Angkatan Darat tampaknya memang ahli. Maklum karena mereka semua psikolog. Jadinya mereka sangat ahli dalam menguasai diri atau diri orang lain.

Mungkin sama seperti peserta lain, yang juga diajukan pertanyaan sejenis. Tapi usai ngobrol dengan peserta lain, banyak juga peserta yang ditanya di luar hal-hal seperti itu. Saya menduga apakah itu tergantung persoalan yang dihadapi, ataukah diacu dari hasil tes psikologi yang digelar pada Rabu yang lalu? Wah saya tak tahu dan tak mau tahu.

Tes terakhir ini menutup rangkaian jenis-jenis tes yang diterapkan Timsel KPU dan Bawaslu. Sejak Selasa (17/1) hingga Sabtu (21/1) ini peserta diforsir kemampuan fisik, mental, dan energinya. Pelaksanaan tes kadangkala tegang, biasa, dan santai. Wajah-wajah serius juga sering tampak di hampir semua peserta. Namun pada akhir-akhir pelaksanaan tes, terutama kemarin dan hari ini, wajah cerah kembali memburat di antara peserta.


Tanah Betawi, 21 Januari 2012.