Subur Rambutan [5]

Minggu, 22 Januari 2012 , 15:25:00 WIB
Subur Rambutan [5]
 Kawasan Tembalang Semarang ini sangat subur. Sejak awal tahun 1990-an saya mengenal daerah ini. Teman saya yang kuliah di Politeknik, sering mengajak saya menginap di kos-kosannya. Dia anak mama, oleh orang tuanya saya diminta untuk menemaninya. Dia kawan SMA di Pekalongan. Untung juga sih karena makan gratis. Waktu itu saya kuliah di kampus bawah, Pleburan, Undip, tak jauh dari Simpang Lima.


Di sekitar teman saya tinggal, terhampar kebun rambutan sangat luas. Saya lihat pada waktu itu seperti tak terawat. Sejak itu pula terbersit di benakku untuk bisa tinggal di daerah seenak ini. Kawasan Tembalang sudah barang pasti tak seramai sekarang. Masih sepi bila, misalnya, hanya di sore hari. Sekarang tampak hiruk-pikuk. Bahkan di depan masuk kampus sering macet. Tapi soal rambutan memang masih oke.


Tuhan mengabulkan bersitan hati saya. He..he.. Tujuh belas tahun kemudian menjadi kenyataan. Saya dapat rezeki sehingga memungkinkan saya memiliki rumah di sini. Kali pertama yang kami lakukan adalah menanam bibit cangkokan pohon rambutan. Di belakang rumah kami masih luas untuk ditanami rambutan.


Sekarang musim rambutan. Saya pagi tadi memetiknya, sesukanya. Buahnya ranum. Itu rambutan bentuknya tak seberapa besar dengan rambutan kebanyakan. Tapi buahnya ngelupas karena gampang dipisah dari bijinya. Lezat nian di mulut. Untuk sekadar cuci mulut okelah.


Tadi pagi ada sohib yang datang. Ikut merasakan nikmatnya rambutan yang kami tanam. Dia bermaksud mau mencangkok pohonnya. Saya menyilakannya. Selain rambutan masih ada sejumlah tanaman yang kami tanam. Tapi belum pada berbuah, atau tak sebagus rambutan kelak, mungkin. Silakan kalau pas singgah di gubuk kami, petik dan nikmati sekadarnya. He..he.. *


Tembalang Semarang, 22 Januari 2012.