Briefing Pengawasan [4]
Jum'at, 23 Maret 2012 , 10:31:33 WIB
Kegiatan saya pagi hingga siang ini adalah jadi nara sumber dalam "Rakor
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara. Saya bersama tim supervisi
membriefing pengawasan pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilukada
Kolaka Utara. Peserta briefing adalah jajaran Panwaslu se-Kab Kolaka Utara.
Materi yang disampaikan, selain pengarahan, pun menerima laporan setiap
panwascam dalam menangani tindaklanjut perkara. Di samping itu rencana
antisipasi (pencegahan pelanggaran dan penindakan) dalam pengawasan hari
pencoblosan besok.
Saya mengawali sambutan dengan mengemukakan latar belakangan kedatangan saya
dan tim supervisi dari Bawaslu. Bahwa maksud kedatangan kami untuk menyupervisi
pengawasan. Supervisi maksudnya pembimbingan, agar jajaran Panwas lebih efektif
dalam menjalankan tugas. Sebutlah kami memberi dukungan moral, agar moralitas
pengawas di sini lebih meningkat lagi. Karena katanya akan berbeda rasa bila
ada rekan yang mendampingi bekerja dengan apabila tidak. Anggap saja, ucap
saya, kehadiran kami untuk meningkatkan moralitas pengawasan.
Berikutnya saya menguraikan kecenderungan pelanggaran di banyak daerah dalam
penyelenggaraan Pemilukada selama ini. Pelanggaran tersebut meliputi daftar
pemilih, penyalahgunaan jabatan dan kewenangan, politik uang, intimidasi,
manipulasi suara, coblos tembus, penyalahgunaan penandatanganan formulir C1
sebelum waktunya, pilih ganda, netralitas penyelenggara, dan seterusnya. Saya
uraikan pengertian masing-masing modus-modus pelanggaran tersebut, dengan
mengaitkannya kemungkinan apa yang bakal terjadi dalam Pemilukada di Kolaka
Utara ini.
Sebagai contoh, modus penyalahgunaan jabatan dan kewenangan memiliki potensi
yang terbuka lebar apabila petahana masih ikut dalam kandidasi Pemilukada.
"Dengan posisi jabatan yang diembannya. Elemen birokrasi dapat saja
dijadikan sebagai mesin pemenangan, mengingat kuasa kewenangan yang
dimilikinya. Siapa yang tak takut dengan perintah atasan?", begitu
kira-kira contok aktual yang saya ungkapkan.
Respon peserta Rakor sungguh antusias. Mereka memperdalam atas yang saya
sampaikan. Saya senang menjawab atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan mereka.
Karena bagi saya, sebuah pertanyaan mengandung dan mengundang harapan. Tak
lain, dengan harapan tersebut, agar fungsi-fungsi pengawasan berjalan efektif,
sebagaimana yang diharapkan. Yakni harapan kita semua. *
Lasusua, 17 Maret 2012