Meninggalkan Kolaka Utara [27]

Minggu, 25 Maret 2012 , 16:51:34 WIB
Meninggalkan Kolaka Utara [27]

Malam ini Lasusua kami tinggalkan. Tadi usai evaluasi pengawasan kami ke penginapan, untuk selanjutnya meninggalkan kota ini. Kami menuju Kendari, anda bayangkan jarak Lasusua ke Kendari 400 km. Praktis, semalam suntuk badan kami akan diguncang-guncang, perut kami akan diaduk-aduk.

Benar saja, karena sepanjang perjalanan memang demikian. Hanya beberapa di ruas jalan kondisinya lebih nyaman tapi beberapa ruas berikutnya kembali berguncang-guncang. Separoh pegunungan Tamboraki, tepat di kulminasi, mobil rombongan pecah ban. Kami berhenti ketika malam beranjak dinihari. Hampir sejam kami mengganti roda mobil di tengah kegelapan. Bunyi binatang malam rasanya menambah keasyikan tersendiri: bulu roma berguduk.


Kami sempat menikmati buah durian yang kami bawa dari Lasusua. Sehingga tak memaksa kami kedinginan ataupun dihantui rasa takut. Perjalanan dilanjutkan begitu roda mobil laik pakai. Kami tiba di Kolaka, kota pertama usai kami meninggalkan Lasusua, Kolaka Utara. Kami cari pengganjal perut, agar tak masuk angin.

Kami menuju Terminal Lama Kolaka, saar jarum jam beranjak ke pukul 00.30 WITA, mampir melepas penat di Kolaka ini. Saya menikmati Songkolok, kue ketan lauk ikan asin dan bumbu srondeng. Selingan minum kopi, wah sedap sekali. Selain Songkolok, sajian lain Chasbiyah ialah buras, sedap dimakan dengan coto atau telur asin. Bu Chasbiyah adalah pahlawan, pekerja keras, dan tentu saja teladan bagi kita.

Subuh kami tiba di Kendari setelah semalam suntuk dalam perjalanan dari Kolaka Utara ke Kendari. Kami menuju ke penginapan, untuk sekadar melepaskan penat, sholat subuh, untuk siang nanti pergi ke Bandara, untuk selanjutnya ke Makassar hingga terbang ke Jakarta.*



Kendari, 19 Maret 2012.