Dari Kendari ke Jakarta [28]

Minggu, 25 Maret 2012 , 16:53:15 WIB
Dari Kendari ke Jakarta [28]

Matahari beranjak tinggi tapi hari sudah terang-benderang. Padahal waktu masih pukul 09.00, namun panas sudah terasa sekali. Maklum, ini Kendari. Mungkin mendapati sinar Mentari lebih awal daripada Jakarta atau Jawa. Kami check out dari Hotel Bintang, Kendari. Kami pergi ke Kantor Panwaslu Kota Kendari, memenuhi undangan sarapan pagi.

Setiba di kantor, kami disambut Ketua Panwaslu Kendari, Arafat. Selanjutnya kami diajak menikmati Coto Lombre Kendari, tak jauh dari kantor Panwaslu itu. Wah, bagai dicinta ulam tiba. Sudah kebayang nikmatnya santap coto. Bakal menghangati perut usai semalam tak tersentuh secara layak. Saya balas dendam, berkali-kali tandas 2-3 coto dan akhirnya berkeringat.

Siang ini terbang ke Jakarta. Singgah sejenak di Makassar. Kebiasaan, dan memang untuk dibiasakan, agar bisa tidur di pesawat. Waktu begitu berharga buat saya. Kalau tak mencuri istirahat di pesawat, rasanya tak mungkin mendapat porsi istirahat. Orang bisa tidur delapan jam. Tapi saya agaknya tak bisa. Begitu menaruh pantat di kursi, minta air putih hangat sebelum takeoff plus selimut. Pesan ke pramugari saya tak ambil makan. Pesan juga sebelum landing minta air hangat lagi. Begitu tiba di tempat tujuan, badan akan bugar kembali.

Sebelum berangkat ke Kendari dan Kolaka Utara, tengah malam saya masih di Bandung. Di sana saya mengisi Rakor Panwaslu. Istirahat tiga jam, esoknya pagi buta ke Cengkareng untuk terbang ke Makassar untuk berikutnya ke Kendari serta via darat berangkat ke Kolaka dan Kolaka Utara.

Mestinya ada jatah mengisi acara pembekalan PHPU MK di Millennium. Tapi saya angkat tangan. Badan bisa benar-benar remuk kalau saya malam ini tak istirahat, begitu sesampai Jakarta. Soalnya esok hari saya terbang ke Banda Aceh, mengisi acara Workshop dan Seminar Partisipasi Pengawasan Media Massa, yang digelar Panwaslu Aceh bekerjasama dengan elemen media massa Aceh.*

Kendari-Makassar-Jakarta, 19 Maret 2012