Produk Humas, Public speaking, dan Etiket [2]

Rabu, 28 Maret 2012 , 14:35:48 WIB
Produk Humas, Public speaking, dan Etiket [2]

Disampaikan kepada peserta, bahwa Humas merupakan seni menciptakan pengertian khalayak yang lebih baik sehingga memperkuat atau memperdalam kepercayaan publik kepada suatu lembaga pengawas Pemilu. Pengertian dari fungsi manajemen yang terencana dan berkelanjutan pada organisasi untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari khalayak (public opinion building).  Dalam Humas diperlukan langkah atau tindakan secara sengaja dan terencana dalam demi mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara khalayak dan jajaran pengawas Pemilu.

Saya menjelaskan pula produk-produk Humas dan cara-cara menyusun atau mengadakannya, yakni siaran pers (press release), konferensi pers (press conference), website, jejaring sosial (facebook, twitter, etc.), penulisan sambutan atau pidato (speech writing), iklan layanan masyarakat (PSA), advertorial, talkshow, company profile, annual report, newsletter, prospectus, bahkan penulisan komentar pembaca. Secara sekilas diberikan teknik menyusun atau menggelar produk-produk humas berikut contoh-contohnya. Termasuk pula cara menyusun berita dengan prinsip-prinsipnya.

Di samping itu, saya menyampaikan cara efektif berbicara kepada umum (public speaking). Ini soal seni berbicara kepada orang lain atau khalayak ramai dengan maksud untuk memberi informasi, pengertian, atau hal lain demi menjalankan misi sehingga tercapai. Fungsi public speaking juga bagian dari kepemimpinan, karena bagaimana mungkin orang lain percaya kalau kita tak mampu menyampaikannya.

Publik speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang secara sengaja serta ditujukan untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau menghibur pendengar. Tujuan utama dari public speaking dapat dicapai dengan penyampaian informasi dengan sederhana sehingga dapat motivasi orang untuk bertindak. Seorang orator yang bagus dapat mengubah emosi pendengar mereka, tidak hanya menginformasikan kepada mereka.

Selain humas dan public speaking, saya mengantarkan materi etiket. Etiket saya definisikan sebagai suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Materi etiket meliputi, misalnya, bagaimana menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan, agar mudah dimengerti oleh lawan bicara. Penting pula menatap mata lawan bicara dengan lembut. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum. Menggunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara. Penting pula memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon.*

Bandung, 14 Maret 2012