Substantif, Tak Teknik Belaka [2]
Rabu, 28 Maret 2012 , 14:40:51 WIB![Substantif, Tak Teknik Belaka [2]](http://www.nurhidayatsardini.com/images/view/44Jaya Sekre 2.jpg)
Dengan demikian, tak bisa dibilang remeh-temeh, akan tugas pokok dan fungsi
sekretariat Panwaslu. Sejatinya Tupoksi mereka sungguh substantif, bahkan
strategis adanya. Tugas-tugas mengumpulkan, mengidentifikasi, dan merumuskan
suatu kebijakan tak mungkin dapat dikerjakan mereka yang tak memiliki
kemampuan.
Melihat substansi tupoksinya begitu, maka mengharuskan kepala sekretariat dan
jajaran staf untuk mengerti dan memahami benar tugas pokok dan fungsinya.
Mereka harus belajar untuk memedomani atas setiap ketentuan yang digariskan.
Jangan hanya mau ditengara sebagai pihak yang hanya mau dan tahu sebatas
anggaran dan SPPD belaka.
Orang memandang bahwa birokrasi itu memiliki karakter lamban. Buktikan bahwa di
Panwaslu peyorasi semacam itu terhapuskan. Kalau adagium di tempat lain, kalau
bisa dipersulit kenapa dipermudah? Segeralah kikis dengan kinerja birokrasi
yang cepat, tepat, dan produktif. Birokrasi yang melayani, profesional, dan
memiliki karakter mumpuni. Jangan malah sebaliknya.
Baiknya setiap orang dalam jajaran sekretariat jangan mau hanya pintar dalam
pengurusan keuangan dan SPPD. Enyahkan stigma demikian dengan jawaban-jawaban
tindakan. Suatu tindakan konkret, sehingga saudara-saudara sekalian mampu dan
menguasai sisi-sisi tugas, bila perlu sedetil-detilnya. Anda bisa terdepan
untuk menjalankan fungsi-fungsi fasilitasi dan administrasi.
Selama tiga tahun sebagai Ketua Bawaslu, saya membuktikan bahwa birokrasi bisa
benar-benar lincah, memiliki performa tinggi, dan karakter fasilitasi dan
administrasi. Ini sebenarnya tergantung pada bagaimana bisa memberi contoh.
Memerintah mereka dengan contoh. Bukan sekadar dengan lisan dan pintar
menyalahkan.*
Jakarta, 22 Maret 2012