Rakor Pemangku Kepentingan Diskusi Kelompok [4]

Pada siang usai Jumatan hingga sore (30/3), pertemuan pemangku kepentingan Pemilukada DKI Jakarta mengagendakan sesi kelompok. Topik yang dibahas menyangkut peran masing-masing pihak dalam selubung pemangkuan kepentingan, dalam rangka pengawasan Pemilukada DKI Jakarta. Dalam dua sesi kelompok yang terpisah, didiskusikan problematika, identifikasi, dan solusinya dalam pelaksanaan pengawasan Pemilukada di ibukota.

Pemilukada DKI Jakarta ini memuat kompleksitas interaksi di antara pihak. Dalam talian itu, saya mengelompokkan beberapa segmen politik pemangku kepentingan.

Pertama, lapis akar rumput, yang merupakan bagian terbesar dari segmen masyarakat kita. Lapisan massa merupakan subjek, namun selama ini sekadar sebagai objek politik. Massa mencerminkan pemilih kita, yang tak memiliki signifikansi dan artikulasi politik dalam Pemilukada. Di balik diamnya kelompok ini, sebenarnya menyimpan kekuatan politik. Hanya saja selama ini memang tak ada yang mengelolanya.

Kedua, lapis pengelola politik. Ini mewakili pengambil keputusan politik. Pada segmen ini termuat partai politik, dari tingkat pusat hingga struktur terbawah. Berada pula kelompok-kelompok kritis, seperti pengamat, aktivis organisasi masyarakat sipil, dan pemantau. Kalangan eksekutif juga berada di lapis ini. Kelompok ini memiliki akses kuat, selain kepada media massa, pula akses dalam proses pengambilan keputusan politik.

Ketiga, lapis pengelola atau penyelenggara Pemilu. Ada di lapis ini KPU dan Panwaslu. Mereka yang memiliki tanggung jawan penyelenggaraan Pemilu, sekalgus merupakan pengawasannya. Keputusan administrasi mereka menentukan hitam-putihnya Pemilu. Pengaruh mereka sangat besar, demikian pula besarnya kualias Pemilukada.*

Blok M, 29 maret 2012