Diskusi Balitbang Golkar
Senin, 09 April 2012 , 10:38:00 WIB
Dengan mengambil tempat di Hotel Oasis Amir Senen, Jakarta, hari ini (5 April
2012), saya berkesempatan menjadi pembicara pada diskusi yang digelar Balitbang
Partai Golkar. Peserta diskusi adalah dua ratusan legislator Partai Golkar
se-Tanah Air. Beberapa minggu sebelumnya, Ketua Balitbang Bung Indra Jaya
Piliang, melalui Sekretaris Balitbang, Yogie Maharesi, telah mengkontak saya
akan kesanggupan saya, dan saya langsung mengiyakan kesediaannya. Suatu
kehormatan bagi saya.
Tema yang diangkat adalah "Peran Legislator Daerah Partai Golkar".
Saya satu sesi dengan sohib saya, peneliti CSIS, Philips Vermonte, intelektual
muda berbakat. Saya banyak mengemukakan penguatan kapasitas legislator di
daerah, bagaimana penguatan pelembagaan partai politik, dan pola-pola penguatan
kapasitas dan pelembagaan partai politik. Hal itu penting mengingat parpol
adalah pilar politik strategis bagi demokrasi di Indonesia.
Kekuatan sebuah parpol terletak pada dukungan rakyat pemilih. Platform partai
menjadi yang utama. Namun kekuatan sekaligus adalah kelemahan. Kuncinya adalah
pada komitmen partai untuk memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, melalui
perjuangan membela kebijakan-kebijakan yang pro populis, pro poor, dan pro job.
Itu fungsi ekstensi dari pengembangan pelembagaan politik dari partai politik.
Pada sesi tanya jawab, seorang peserta dari Bali menanyakan kemungkinan sistem
Pemilu yang kelak akan diterapkan dan bagaimana plus-dan minusnya? Saya
menjawab sistem Pemilu hingga sekarang belum disepakati para pembentuk
undang-undang. Banyak keuntungan andaikan kelak yang disepakati
proporsional-dengan-daftar-tertutup, salah satunya akan menabalkan pelembagaan
politik dalam tubuh parpol.
Namun yang saya dengar, sejumlah pihak akan menghadang sistem pemilu tersebut
di MK. Mereka menghendaki sebagaimana yang berlaku pada Pemilu 2009 lampau,
yakni "suara terbanyak". Para calon pengaju judicial review amat
yakin, MK akan mengabulkan permohonan mereka. Wah, kalau mereka menang, bakal
ramai itu Pemilu. Unit organisasi tak lagi di parpol, namun pada orang-seorang,
yang namanya calon legislator.*
Tanah Betawi, 5 April 2012