Cilacap [2] Sambutan Pembukaan
Rabu, 11 April 2012 , 10:36:12 WIB
Tampak sumringah wajah-wajah anggota Panwaslu. Saya menatapnya dari atas mimbar
saat menyampaikan sambutan pembukaan. Saya memang didaulat Ketua Panwaslu
Cilacap Tadzkiratul Azmi untuk membuka acara bimbingan teknik pengawasan ini.
Mulanya saya agak keberatan, karena toh saya bisa langsung menyampaikan materi.
Namun, katanya, karena sudah hadir Muspida dan bagian dari seremoni resmi,
akhirnya saya menyanggupinya.
Situasi seperti itu sudah biasa saya hadapi, dan saya pun terbiasa untuk
menghadapinya. Pengalaman bertahun-tahun di lapangan sosial, delapan tahun di
antaranya sebagai ketua pengawas Pemilu baik di tingkat provinsi maupun di
tingkat pusat, melatih saya untuk kondisi apapun. Termasuk apabila
"dikerjain" orang lain, seperti yang pernah saya alami sewaktu jadi
Ketua Panwaslu Jawa Tengah. Waktu itu Rakor Persiapan Pileg 2003 yang
diprakarsai Gubernur Jateng.
Hadir pada waktu itu Ketua KPU Prof Nazaruddin, Ketua Panwaslu Komaruddin
Hidayat, Ketua MK Prof Jimly, Kapolri, Mendagri Hari Sabarno, dan pejabat elite
terkait dengan Pemilu di tingkat Pusat. Sementara itu jajaran terkait Pemilu di
Jateng Ketua dan anggota KPU Jateng dan KPU kab/kota, Panwaslu kab/kota
se-Jateng, Bupati dan Walikota, Kepala Kesbang Linmas se-Jateng, dan seterusnya.
Rakor persiapan Pemilu, yang digelar di Gradhika Bakti Pradja Provinsi Jawa
Tengah dengan ruang yang besar seperti itu saya berusaha tampil semampuku.
Alhamdulilah, saya tunaikan dengan seadanya. Usai acara saya disentil Gubernur
Mardiyanto. "Terima kasih, Mas Nur. Pengin jajal Mas Nur. He..he..",
kata beliau, kala itu.
Saya tak diagendakan untuk memberi sambutan. Kurang lima menit sebelum dimulai,
tiba-tiba sekretaris Panwaslu Jateng Sudarno (waktu itu) melaporkan ke saya
bahwa saya didapuk untuk memberi sambutan. Saya jawab, di undangan saya kan
tidak diagendakan. "Itu permintaan Pak Gubernur, Pak Ketua". Saya
terpaksa memenuhi undangan memberi sambutan itu. "Pak ketua pasti
bisa!", kata Pak Darno meyakinkan diriku.*
Cilacap, 7 April 2012