Cilacap [4] Bimbingan Teknik

Rabu, 11 April 2012 , 10:43:46 WIB
Cilacap [4] Bimbingan Teknik

Tiba saatnya mengisi bimbingan teknik atau bimtek Panwascam dan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL). Di depan 359 pengawas Pemilu se-Cilacap, termasuk Panwas di tingkat kabupaten, saya menyampaikan materi pelurusan motivasi, visi dan misi pengawasan, karakter pengawasan, dan kepemimpinan. Sekadar untuk diketahui, kecamatan dan desa yang ada di Cilacap adalah 24 dan 284, plus tiga Panwas kabupaten, sehingga seluruh kekuatan pengawas yang ada di kabupaten terluas di Jawa Tengah ini 359 orang.

Sebanyak 359 orang ditempatkan di aula besar, di Hotel Tiga Bintang. Aula ini memanjang ke belakang, sehingga peserta berderet ke belakang. Situasi ini tak ideal, karena menyangkut daya tangkap peserta. Yang ideal apabila setting forum melingkar atau paling kurang segi empat, sehingga mereka bisa menyaksikan gerak mulut dan gerak badan dari sang nara sumber. Karena sulit bagi siapapun nara sumber, apabila tak dengan jelas menangkap apa yang diungkapkan nara sumber.

Benar-benar tak ideal ruangan untuk bimtek ini. Tak layak untuk sebuah pengarahan. Apalagi pengarahan dengan maksud untuk mendapatkan perubahan sikap dari peserta. Tapi apa boleh buat. Keadaan mengharuskan saya untuk menyiasati diri. Yang ada dalam benak, saya harus banyak mengalah, mengalah untuk kebaikan Panwaslu. Saya harus banyak memutar otak. Dalam situasi begini saya tahu apa yang harus dilakukan.

Dengan demikian perlu siasat masalah panjangnya ruangan. Jarak dari depan podium dengan titik terjauh di belakang forum kira-kita tiga puluh meter. Kalau sudah begitu, akibat yang bakal timbul adalah daya jangkau penglihatan audiens. Juga daya tangkap. Apakah peserta di kursi paling belakang masih bisa membaca tulisan slide di In focus? Jawaban mereka samar-samar. Tapi ada juga yang sama sekali tak bisa membaca. Padahal daya tangkap mata memengaruhi daya tangkap materi.

Yang penting untuk dikemukakan, bagaimana agar saya bisa mengkover seluruh peserta? Bagaimana agar setiap peserta mampu menangkap atas apa yang saya sampaikan? Maka tak ada jalan lain untuk saya mobile. Harus Penting pula untuk dikemukakan, saya memang harus banyak mengalah. Seperti bila mengajar kuliah di kampus, saya berkeliling dari sudut ke sudut. Perlu interaksi dengan peserta. Seperti itulah.*


Cilacap, 7 April 2012