Cilacap [7]: Indikator keberhasilan
Kamis, 12 April 2012 , 10:26:57 WIBBagaimana mengukur keberhasilan pengawas Pemilu? Indikator umum apa saja sehingga kita bisa memberi penilaian suatu pengawas Pemilu yang efektif? Untuk itu, saya mengemukakan sejumlah indikator akan pengawas Pemilu yang efektif. Indikator ini saya kaitkan dengan tugas pokok dan fungsi dari pengawas Pemilu yang efektif.
Ada tiga tolok ukur besar mengenai keberhasilan pengawas Pemilu. Pertama, pengawasan Pemilu. Dalam kaitan dengan ini, apakah pengawas Pemilu mampu menjalankan fungsi-fungsi pengawasan pra-pencegahan. Juga, apakah jajaran Panwaslu mampu melakukan pencegahan dengan baik. Dan, apakah panwaslu mampu melakukan tindakan pengawasan yang bersifat penindakan.
Kedua, dalam kaitan dengan penanganan pelanggaran. Apakah Panwaslu mampu setelah menerima dan memproses Laporan dan Temuan kepada instansi yang berwenang, dengan jalan pelanggaran administrasi Pemilu ke KPU, pelanggaran tindak pidana Pemilu ke Polri, pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu ke Panwaslu untuk diteruskan ke Bawaslu, dan memantau/mengawal perkembangan temuan dan laporan yang telah diteruskannya.
Ketiga, dalam hal penyelesaian Sengketa (Administrasi) Pemilu, apakah Panwaslu melakukan dengan standar professional dalam saat menerima dan memproses Sengketa Pemilu. lalu apakah mereka mampu mempertemukan para pihak yang bersengketa. Dan apakah apabila pada proses selanjutnya, panwas mampu memberikan alternatif solusi. Catatan dari itu semua, bahwa proses penanganan pelanggaran tersebut masih dalam kerangka sesuai dengan batasan waktu, unsur-unsur, pasal-pasal, barang bukti, pada setiap tahapan Pemilu.
Sebenarnya banyak hal dalam detil pengungkapan indikator-indikator tersebut. Saya detilkan satu per satunya. Mengingat ruang yang terbatas pada forum ini, lebih baik saya meloncat ke pemahaman mengenai membangun organisasi pengawas Pemilu yang efektif. Ini penting, karena tak mungkin membangun pengawas Pemilu yang efektif tanpa didahului memahami dan melaksanakan upaya-upaya membangun tim kerja (team building) organisasi yang efektif. Catatan selanjutnya menyinggung persoalan dimaksud.*
Cilacap, 7 April 2012