Dari Diskusi Publik KAHMI 29 Mei 2012 [1]

Rabu, 30 Mei 2012 , 17:15:13 WIB
Dari Diskusi Publik KAHMI 29 Mei 2012 [1]

Membaca Pemilu 2014

Pada Selasa 29 Mei 2012 kemarin saya menjadi pembicara dalam diskusi publik yang digelar Lembaga Politik dan Demokrasi Pimpinan Kolektif Majelis Nasional (PKMN) Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (PKMN-KAHMI). Tema yang diangkat cukup menggelitik, dan mengundang rasa ingin tahu banyak orang. Dan betul saja, ruangan Seminar KAHMI Center di Jalan Turi I No. 14 Senopati Jakarta, sesak oleh pengunjung.

Selepas ashar, saya sudah di lokasi. Maklum saja, karena penggagas diskusi ini kebetulan saya sendiri, mengingat saya adalah Direktur Politik dan Demokrasi, sehingga maklum shohibul hajat mesti datang duluan daripada peserta bahkan pembicara sendiri. Saya juga mengecek segala sesuatunya. Bang Fakhrurozi Asnawi, senior sekaligus partner saya dalam banyak hal, rupanya sudah mendahului saya tiba di tempat.

Di kalangan KAHMI, Bang Fakhrurozi dikenal luas memiliki disiplin tinggi. Jarang dia telat bila waktu janji sudah disepakati. Dia akan bilang telat bila memang terpaksa telat. Selain itu, dia rajin beribadah. Shalat selalu dikerjakan tepat pada waktunya. Dia tinggalkan pekerjaan apapun hanya untuk rehat sholat. Saya menyaksikan disiplin dan taat ibadahnya dia selama bertahun-tahun.

Kembali ke diskusi. Acara dibuka Ketua Harian PKMN KAHMI, Bang Mubyl Handaling. Normatif sambutan pengusaha kita ini. Tapi tetap segardan enak disimak. Mewakili keluarga besar dan pengurus KAHMI, bang Mubyl merasa berbahagia, karena diskusi rutin yang digelar KAHMI ini dari dulu hingga sekarang masih saja berjalan. Tak lapuk ditimpa hujan, tak usang diterjang gersang.

Bang Mubyl melaporkan kepada forum. Bahwa kegiatan di KAHMI Center ini siang-malam. Lampu di seluruh gedung ini 24 jam tetap menyala. Orang di sini tempat ngobrol. Gagasan-gagasan besar untuk bangsa dan negara banyak yang lahir dari sini. Diskusi pekan lalu mengangat "Century-Gate". Hadir penasihat KPK, Bambang Soesatyo, dan Fuad Bawazier. Ramai sekali. Tapi kali ini lebih ramai lagi. Dengan ucap Bismillah, Bang Mubyl membuka forum diskusi publik yang digelar Lembaga Politik dan Demokrasi kali ini. *