JADI SUAMI YANG BAIK

Kamis, 07 Mei 2009 , 12:36:12 WIB
JADI SUAMI YANG BAIK

Hari Rabu 6 Mei 2009 ini, saya menjadi suami yang baik.

       Setelah semalam tiba dari Jakarta, pagi ini saya mendampingi istri yang diwisuda. Dia mendapat gelar magister pendidikan (MPd) dari Universitas Negeri Semarang (Unes).

       Prosesi wisuda dimulai jam 07.00 WIB. Dimulai iring-iringan lebih seribu wisudawan menuju auditorium, perlahan dengan diiringi gending jawa yang kalem dan mendayu-dayu.  Hanya untuk berjalan saja saya hitung  memakan waktu hingga 45 menit. Berikutnya masuk pula rektor, pembantu rektor, serta para pejabat teras di lingkungan Unes, dengan penghormatan semua  yang hadir untuk takzim berdiri.

       Sebagai salah satu pendamping keluarga yang diwisuda, saya melihatnya dari balkon auditorium, bersama ratusan dan mungkin ribuan undangan yang hadir. Saya lihat istri saya berada di tengah-tengah wisudawan tadi. Dia tampak cantik, lebih cantik dari biasanya. Dengan pakaian kebaya a la melayu, tampak anggun. Selamat.

       Rektor Unes Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo M.Si., membuka sidang senat terbuka dengan agenda yudisium wisuda periode I Tahun 2009. Dalam sambutannya rektor menyatakan bahwa hendaknya mahasiswa mengamalkan segala ilmu yang telah didapatkannya di kampus.

       Beliau berpesan agar setelah lulus bukan berarti mahasiswa telah selesai menimba ilmu. Para mahasiswa akan memasuki kehidupan yang baru di “universitas terbuka”, dengan kompetisi yang tinggi.Diharapkan agar sarjana harus bisa memberi makna dan bernilai. Ïni semua karena kalian adalah pioneer dan agent of change”, demikian kata rektor di depan 1377 sarjana, yang terdiri atas 5 doktor (S3), 49 magister (S2), 1.185 sarjana (S1), 110 ahli muda (D3).

       Dibagian terakhir pesannya, Prof. Sudijono berpesan agar jangan lupakan almamater tercinta dengan tetap menjaga tali silaturahmi. Demikian rektor , yang kebetulan saya mengenalnya sebagai orang yang amat sederhana.

       Wisuda tahap pertama selesai sekitar pukul 12.45 WIB. Cukup melelahkan. Kegiatan berikutnya, dan ini lebih memenatkan badan, mendampingi istri jeprat-jepret alias berfoto ria. Pertama-tama istri sendirian, kemudian saya, dan istri plus anak kami Fairly Visnumuti Hidayat, berikutnya dengan keluarga, adik dan ajudan.

       Semua pengambilan dokumentasi gambar tadi dilatarbelakangi indahnya karangan bunga yang khusus dikirimkan oleh Panwaslu Jateng sebagai wujud simpati kepada istri Ketua Bawaslu. (terimakasih saya ucapkan kepada keluarga besar Panwaslu Jateng)

       Nah, kami berpose dari beberapa posisi dan angle yang berbeda, sampai “mati gaya” dilatarbelakangi karangan bunga indah tadi. Tapi rupanya kami tidak sendirian, karena banyak wisudawan dan wisudawati bersama keluarga besar mereka, bahkan orang lain ikut-ikut nimbrung, memanfaatkan background karangan bunga milik kami. Sampai-sampai kami sendiri mesti antri dengan yang lain.

       Jadilah semua foto-foto mereka nanti latar belakangnya bertuliskan “Selamat Atas Diwisudanya E. Riagustrianingsih Nur”, istri ketua BAWASLU RI.”Amal! (bersambung)