Update Status FB Bulan April 2011

Senin, 18 April 2011 , 07:57:33 WIB
Update Status FB Bulan April 2011

Senin, 18 April 2011

Beranjak usia memestikan naik 1/4 derajat alat sambung-pandang. Lagian kaitnya goyang, terbaca agak kabur, yah itu tadi, mesti ditambah biar enak. Tapi sih masih bersyukur, biar ada masalah dg kaca mata, ternyata masih detil kalau lihat berapa jumlah honor yg diterima, bisa bedakan mana hak dan bukan, juga masih mengenali dengan jelas mana isteri sendiri dan mana istrinya orang ! quek-quek....

 

"...kami sudah coba apa yang kami bisa. Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa..." !, dari Krawang-Bekasi, Chairil Anwar.

 

 

Minggu, 17 April 2011

Semarang kaline wis ra' banjir !

 

 

 

 

Benar sj bait Koes Plus, negeri ini adlh kolam susu, tongkat kayu sj bisa jd tanaman. Dari pohon roboh berserakan di antero Pulau Buru, dg teknik penyulingan bersahaja, jadilah minyak kayu putih. Di pegunungan pulau tsb, berserak pualam di pinggiran jalan. Di perut buminya, terkandung emas, megan, dan batu mulia lainya. Ironi mmg, bila ada warga dari bangsa ini yg tunggang langgang di negeri orang jd TKI, bhkn sbgn di antaranya dihukum mati, smt di sini SDA menanti eksploitasi. Siapa salah? Entahlah !

Setiap pagi lwt depn rumah, Suratmo (57 th), asal Pracimantoro Wonogiri, jajakn "Putu Bambu", jenis mknn rakyat terbuat dari adonan beras ketan, gula, pandan, dan kelapa, yg dikukus. Asap kecil yg keluar dari kapiler bambu shg timbulkan efek tut tut !, itulh knp ini dikenal sbg putu bambu. Di kampung, Ratmo adlh buruh tani, tp sejak 1982, sawah tak lg bisa diandalkn. Jika musim tanam tiba, dia garap sawah, bgt selesai dia ke Smg jajakan mkn ini. "Lumayan, ke-3 anak sy besar dari jualan ini !", mantapnya !

 

"Mbo' ndelok githokke dhewe !"

 

 

Sabtu, 16 April 2011

Sy hobi film. Klu lihat garbarata di bandara, sy inget adegan menggelikan dlm film "Dumb and Dumber", 1996. Tokoh yg diperankn Jim Carrey, ngebet kejar pswt yg siap2 takeoff. Kru psw diterobos dan pegangan tangan karibnya, yg diperankn Jeff Daniels, tak diindahknya. Dia lari kencang ke arah psw mll garbarata yg sdh ditarik dari psw dan...Brukk: jatuh terkapar tak berdaya di bwh ujung garbarata. Jim Carrey srg perankn film2 slapstick spt Dumb and Dumber itu. Setahu sy, dia main sbg antagonis dlm The Mask !!

Jumat, 15 april 2011

Di toko besi, ada kisah bertemunya antara sekrup dengan mur !

 

 

 

 

 

Ini bukan potret Nyonya Meneer, bukan pula RA Kartini, tapi Ibu Djaikem (1969), pemilik warung nasgor Ungaran, Kab Semarang !

 

 

Kantor pos besar jogjakarta, poenja arti dalam sejarah serangan oemoem 11 maret 1949 !

 

 

Mrk berdiri di kotak tugu kecil dan prasasti Savanadjadja, Pulau Buru. Sbgn berwajah kuyu, krn malamnya pun ikut lembur di Namrole, setelah juga melewati trans Namrole-Namlea Pulau Buru 4 jam lamanya dan dg medan sgt berat. Wajah mrk suntuk tanda kecapean. Persis di dalam tugu mrk bersaksi, bhw republik ini tak boleh diwarnai hal2 yg mrk saksikan slm di Buru. Mrk bkn siapa2, mrk adlh rombongan yg dampingi slm ke Ambon, Namrole, Namlea, dan ke Ambon lagi. Tks !

Setahu sy, di Pulau Buru Pram menulis, atau sekurang2nya merintis, karya Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca, yg dikenal sbg tetralogi Buru, menceritakan gagasan kebangkitan nasional. Tersebut tokoh Minke dlm Bumi Manusia, yg diasosiasi sbg Tirto Adhi Soerjo. Pram kerap mendiskusikan, lbh tepatnya menuturkan, ikhwal kebangkitan nasional tsb kpd sesama tapol di barak, ladang, sawah, atau rumah penahanan. Saat kmrn di Savanadjadja, sy mendengar gema Pram kala itu !

"Suasana Jogja...", KLA Project.

 

 

 

 

Hadiri promosi doktor Taufiq Effendi, Pasca Sarjana Fak Hukum UGM, Yogyakarta, 15 April 2011, disertasi dg judul "Reformasi Birokrasi Sebagai Strategi Menumbuhkan Iklim Investasi di Indonesia" !

 

Sbg artefak sejarah, baik juga andaikan generasi kini, dpt saksikan penggal2 sejarah, apapun keadaanya, utk "situs buru" ini. Generasi skg hy bisa dengar dr cerita org, atau baca buku sejarah, yg lbh byk ditulis para bule. Tp baiklah, dari sumber2 teks kt bisa baca, alngkh baiknya bila pula sumber lokasi (sites) juga didpt, dg bgt kt akan seutuh mgkn lihat bangunan sejarah kt, shg kt bisa lbh objektif melihat keadaan bangsa: di masa yll, kini, dan esok. Sayang, hy "data sunyi" dari savanadjaja pulau buru" !

 

Masih soal Savanadjaja. Di sekitar tanah lapang, berdiri kokoh bangunan kayu yg tak terawat. Di depanya ada tugu kecil, ada prasasti proyek savanadjaja. Terhampar lapangan luas dg rumput tak terawat pula. Km hati2 krn sapi, kambing, dan kuda, seenaknya buang hajat di mana2. Di luar lapangan ada gereja yg terbengkelai, kt sebuah sumber, itu sisa konflik tempo hari. Di sekeliling tanah lapang, berdiri rumah2 terbuat dr kayu, juga ada sekolah, masjid, puskesmas, dan bbrp baliho besar kandidat kepala daerah !

Rasanya tak lengkap klu ke Pulau Buru yll tak ke Savanadjaja, Waetele, Wayapo, Buru. Diyakini di sekitar kawasan tsb, ato plg tdk di titik itu, krn konon juga tak hy di situ, para tapol pernah "diburukan" oleh penguasa kala itu. Km tak byk peroleh informasi. Entah apa momen tak tepat, ato sebab lain, suasa sepi, hening, dan mencekam. Sejauh mata memandang, hy sapi, kambing, dan kuda di hamparan tanah lapang. Juga kokohnya bangunan kayu yg tampak tak terawat. Sy yakin, ini tempt di mn Pram pernah berkreasi !

Barusan sy dapati sopir pesawat yg kesusu, kait tas- besarnya nyangkut di kaki kursi dan sulit dilepaskanya. Sy bilang ke beliau, jangan kesusu pak sopir. "Takut ketinggalan pesawat ya?". Sopir juga manusia !

 

Pak Leku usul, klu bisa jgn srg ada Pemilu. Selain timbulkan perpecahan, pula repotkn Kades. Padhl di sini msy tergantung kadesnya. Klu terpaksa ada Pemilu, sehrsya Kades ikut mengetahui dg tanda tangan dan cap di Surat Pemeritahuan ke pemilih. "Klu tdk, 700-an pemilih tdk akan hadir di TPS. "Sy blg ke warga tabaos, 'supsupana, hasiak toho laikut Pemilu", yg artinya 'semua hrs turun utk ikut Pemilu, sembari menguliti buah kelapa tamunya!!!!

 

Bagi Leku Nur, mengurus adat dirasa berat. Di satu sisi hrs ayomi marga, di sisi lain acap terjd benturan sosial dg pihak luar. "Sy ditahbiskan sbg pemangku adat, imam, dan pemerintahan". Setiap saat dia makamkn org mati, krn bg yg animisme, jenazah srg ditinggalkn bgt sj o/ keluarganya. Mahal skl mahar org kawin krn hrs dikonversi dg tombak/gong sbg simbol kebanggaan. "Org proyek pernh dibantai krn ganggu istri marga", kt Leku, yg pernah bekerja di Bintuni, tp krn dipanggil msy adat akhirnya pulkam juga !

Usai awasi TPS 3 Tikwiru, Namrole, Buru Selatan yll, sy berkenalan dg Kades sekaligus kepala adat suku Alifuru marga Welua, namanya Leku Nur. Suku Alifuru sendiri terdiri 7 marga: Watemun, Wagida, Welua, Gagegan, Kebhain, Wkibo, dan Fuae. Ada tradisi yg dipegang marga tsb, yakni bila ada warganya yg mati, mk hrs cari pengganti nyawa yg telah lepas dari jasadnya. Caranya? "Ya mrk hrs membunuh ke siapapun yg dijumpainya", kata Leko, seraya menambahkan, bhw adat tsb mulai terkikis sejak akhir 1990-an !!

Membelah Kota Jakarta dengan kata-kata yang tak terucap !

 

 

Kamis, 14 April 2011

Saat di Namlea, sy mampir di sentra penyulingan minyak kayu putih, di Sehe Namle, Buru, milik Pak Le Ku, yg dikerjakan scr tradisional. Sy dijelaskan alur pembuatan minyak kayu putih. Dimulai dari daun pohon kayu putih yg dimasukkan ke ketel, dadonan dg air, alirkan ke kondensator. Lamanya proses tergantung usia daun. Makin tua makin berkualitas. Satu botol 620 ml dibutuhkan 4-5 jam. Tampak di gambar, minyak kayu putih produk Le Ku, yg beristri org Magelang, dijamin orisinil. Sy beli bbrp di antaranya !!

Jalan trans Namrole-Namlea mrp alternatif bagi mobilitas penduduk Buru. Sblm dibuka trans tsb, satu2nya jalur adlh laut, yg bisa ditempuh semlm, tp trans Buru cukup 3-5 jam. Tp medanya cukup berat, krn jln tak beraspal, rawan longsor, dan binatang liar gampang dijumpai di sejumlah titik. Spt saat km lwt jalur tsb, km jumpai babi hutan alias celeng. Km sua dg kawanan babi hutan. Mrk lari bgt ketatap mobil km. Jelas, mrk bkn sohib km. Buktinya, ya itu tadi, mrk kok lari. Klu sohib kan mrk tak lari ke mana !!

Seharian letih menemani kami bekerja mentariku di Senggigi, kuizinkan kembali ke peraduan !

 

 

Kantor KPU Prov NTB ini sdh dimakan usia, meski tampak terawat baik. Di lantai 1 terpampang prasasti dg teks "Diresmikan Oleh Ketua M.P.R.S. R.I. Bapak Djenderal DR. A.H. Nasution Pada Tanggal 5 April 1970". Sy tanya ke staf, ternyata kantor ini sebelumnya bukan LPU (orde baru) atau KPU (reformasi), namun asrama haji. Tapi dia tak jelaskan sejak kapan alih fungsi dari urusan haji ke urusan Pemilu. Dan sy pun buru2 naik ke lantai 2, tempat sidang DK KPU yg akan dimulai, shg tak sempat telisik lbh lanjut !!

 

Seolah-olah sebagai JPU, Sidang Dewan Kehormatan (DK) KPU Prov NTB, di Kantor KPU NTB, Kamis 14 April 2011, dipimpin Prof Galang Asmara !

 

 

Hamparan Pantai Senggigi dan sarapan pagi: terasa indah dan nikmat sekali !

 

 

Rabu, 13 April 2011

Medan berat Namrole-Namlea lintasi pegunungan serta Namlea-Ambon via laut, tak perlu andaikan sy gabung dg rombongan Gub dan Muspida Maluku, yg cek coblosan di Buru Selatan serta Senin (11/4) sorenya balik ke Ambon. Sy pikir sy tak bijak klu ikut rombongan tsb, krn itu artinya sy hy krg 24 jam di Namrole. Sy merasa sy tak bertanggungjwb. Biarlah sy naik darat cegat kapal di Namlea lewati gunung, bermlm di Namrole dan kapal yg membawa km ke Ambon mlm berikutnya. Bagi sy, tanggung jwb tak bisa digadaikan !!

 

Ke Mataram untuk suatu tugas !

 

 

 

 

Tampak TPS I Waly Namrole, Bursel. Di blkg terhampar pantai. Saat warga berkerumun di TPS, mrk dikejutkn seekor buaya di pantai sdg incar ayam dan kambing. Jelas terlihat buaya besar, dari jarak 50 mtr, yg sy lihat sdg mencebur ke laut. Sy ditwari mendekat, tp sy malah minta agr Tim naik ke mobil. Rupnya soal buaya berlanjut di mobil, krn ada yg kecewa krn gagal dekati buaya. "Masa buaya ketemu 'buaya', gak enak donk !", kt sy. "Maksudnya, Bos?", kt tim. "Itu tadi buaya laut, kita buaya 'darat' !" Geerrrr !

 

Medan berat wil pengawasn. Terbatas sarana-prasarana, kondisi geografis dan topografis haruskn mrk utk kreatif. Mrk jadikan kesulitan sbg tantangan. Sbg contoh, kesulitan komunikasi antarpulau, disiasati kerjasama dg operator lokal. Pergerakan surat suara dari TPS ke PPK hingga rekap suara di KPU, mrk lakukan dg rekruit relawan. Setiap jenjang pengawasan mesti dpt dipastikan keandalanya. Siapa bertugas apa, bgm caranya, dan dg apa. Sy hargai kerja keras Ka dan Ang Panwas Adam Kiat, Ichsan, dan Ibrahim !

Perjalanan Namrole di ujung selatan ke Namlea di ujung utara, di Pulau Buru itu, Kep Sekr Panwaslu Buru Selatan, M Rada, yg dampingi km, berkisah bhw dia prnh antar ekspedisi pemetaan SDA Buru. Tim tsb terdiri atas ilmuwan Indonesia, Jerman, Jepang, dan Belanda. Mrk simpulkan, di Buru ada emas, megan, dan kandungan batu mulia. "Indonesia diberkati Papua dan kini Buru !", kt mrk. Benar sj, yg sy lihat, di kiri-kanan, berserak marmer. "Itu yg kasat mata, yg tersimpan di perut bumi, luar biasa !", kt M Rada !

Perjalanan Namrole, ibukota Buru Selatan, ke Namlea, ibukota Buru (induk), lintasi pegunungan dg medan yg berat. Ditempuh dlm wkt hampir 5 jam. Di atas ketinggian 1500 meter di atas permukaan air laut, sungguh menyenangkan. Jurang yg dalam, udara yg menyejukkan dg kabut putih yg memekat, bunyi jangkrik dan suara alam hutan, sgt eksotik. Bbrp kali km mesti turun, krn longsor dan jembatan yg bikin jantung berdegup kencang. Bbrp kali km melintasi perkampungan penduduk asli Buru, yg dikenal sbg suku Alifuru !

Sy dan tim menuju Ambon mll Namlea, ibukota Buru, lewat darat, krn utk kejar kapal Temi. Yg akan membawa ke Ambon. Skg km di Bandara Pattimura Ambon, tunggu pswt yg terbangkn ke Jkt. Semlm km di tengah laut Banda antara Namlea-Ambon. Subuh td km tiba di Dermaga Feri Galala, Ambon. Sy didampingi Fadly Silawane, mantan ang Panwas Maluku, juga staf ahli Prayogo dan Gafur. Praktis off sinyal krn di tengah laut. Perjalnn yg mesti dinikmati. Harus dibuat senang, jgn sebaliknya, meski medan agak2 berat juga sih !

Sblm tinggalkn Namrole, sy cek laporan terkini Pemilu Kada di Buru Selatan ini. Sy kumpulkan Ka, Ang, Kasek, dan jajaran sekretariat Panwaslu. Sy evaluasi langkah yg sdh mrk ambil, juga langkah berikutnya yg mesti ditempuh. Ada pengaduan dugaan pelanggaran politik uang, black campaign, dan sejumlah pelanggaran ringan slm pemungutan dan penghitungan suara. Bagi sy, setiap pelanggaran mesti diproses, kecuali tak ada bukti dan tak penuhi unsur. Prinsip "bila ada jangan ditiadakan, klu tidak ada jgn diadakan" !

Tdk ada yg abadi dlm politik, yg ada improvisasi konstelasi. Spt Pemilu Kada di Buru Selatan ini, bgt masuk putaran ke-2, peta dukungan sgr berubah. Bila paslon No 1 semula didukung 5 parpol, putaran ke-2 didukung 17 parpol, dmk halnya paslon no 6, yg semula 8 parpol, akhirnya didukung 16 parpol. Berubahnya peta dukungan ini tak lepas dari potensi kemenangan paslon, meski dilihat dari perubahan konstelasi tsb tak berkonsekuensi dg kuatnya elektabilitas. Org berjaya dlm Pemilu Kada krn popularitas !

 

Kawasan Oki Wali mrpk bukit tertinggi di ibukota Buru Selatan (Busel) ini. Dari sini dpt dipantau lalu lintas laut, keluar-masuk kapal dari segala penjuru. Utk mengetahui kedatangan kapal km kmrn, slh seorg ang Panwaslu, namanya Pak Ichsan, ditugaskan scr khusus utk pantau kedatangan km dari puncak bukit ini. Nah bgt kapal hampir merapat ke dermaga pelabuhan Namrole, dia bergegas turun dan sgr beritahukan ke ang lain yg sdh menunggu di kantor, shg lgsg mrk ke pelabuhan menyambut km. Mengharukan, rasa2nya !

Topografi Namrole, ibukota Buru Selatan ini, terdiri atas kawasan pantai dan perbukitan. Ada bukit plg kesohor di kota ini, Oki Waly Namrole namanya, krn ada yg unik. Spt tampak di gambar, sebuah batu ukuran sdg, baik warna, kulit yg persis cangkang, maupun bentuknya yg oval, persis sbg telur. Diyakini pemukim lokal, batu tsb "dilindungi pemiliknya". Buktinya, saat batu itu mau dipindah utk pembangunan jalan, justru buldozernya yg bermasalah. Sejak itu orang makin yakin dg magisnya batu telur tsb. Nah lho !

Di antara gugusan pulau di Maluku, Pulau Buru termasuk yg terluas. Saat transit di Makasar kmrn, sy beli peta Maluku, tampak pulau pembuangan tapol di era Orba ini, adlh terluas kedua stlh Seram. Sy cek data dari Panwas di sini, luas pulau ini 8.473,2 km² dg jauh garis pantai 427,2 km. Scr topografis, hampir seluruh daratan dikepung perbukitan yg landai serta bibir pantai yg sejajar dg jalur lalin. Saat ini sy berada di tepi pantai berhawa sejuk menyamankan. Muskil bila ini bisa dinikmati di Jakarta !!

 

Sinyal di Namrole, ibukota Buru Selatan ini, susah skl ditangkap telpon selular. Jaringan operator no wahid di negeri ini, yg dlm iklan2nya suka klaim di setiap kec di Indonesia sdh punya tower BTS, pada H-1 coblosan ternyata rusak shg tak beroperasi, baru selepas isya hidup kembali. Praktis, sy kesulitan berkomunikasi dg dunia luar. Kecuali di dua titik, praktis sinyal timbul-tenggelam. Kedua titik tsb adlh di pantai deket pelabuhan laut, dan satunya lg di bukit tertinggi di kota ini, namanya Puncak Leko !

 

Inilah pelabuhan Ambalau. Saat perjalanan Ambon ke ibukota Buru Selatan (Busel), Namrole ini, kapal Express Bahari 2B yg sy tumpangi, turunkan lusinan penumpang. Di Ambalau, Pemungutan Suara Ulang (PSU) digelar berdasar Put MK di 13 TPS Selassi, serta 1 TPS Waetawa Waesama. Knp di PSU? Krn ada seorang pemilih mencoblos lbh dari sekali, smtr 4 org Kepala Soa (semcm pemangku adat setempat)menjokikan thd warga marganya dg total 815 pemilih. Suatu langkah yg sah menurut adat, tp larangan menurut UU No 32/04 !

Mengapa pemungutan dan penghitungan suara putaran kedua digelar? Ini krn putaran pertama perolehan suara ke-6 paslon tak capai 30 persen. Peroleh suara tertinggi kedua paslon No 1 dan No 6 hanya sebesar 23 persen dan 25 persen. Nah, pada putaran pertama, Put MK perintahkan ke KPU Busel utk dilakukan ulang di 12 TPS di Kec Ambalau dan 1 TPS di Kec Waisama, tp toh tak mampu mendongkrak akumulasi perolehan ke-6 paslon capai 30 persen. Ada was2 klu pemilu ini berlanjut ke putaran ke-3, lagi2 krn anggaran !!

Hari ini coblosan Pemilu Kada di Buru Selatan (Busel), diikuti 2 paslon: Anthonius Lesnussa-Hadji Ali serta Tagop Soulisa-Aquib Seleky, yg mrpk putaran kedua. Jumlah pemilih dlm DPT 37.015 jiwa, smntr jumlah TPS 132 buah. Prosesnya diawasi jajaran Panwaslu sebyk 150, terdiri atas 3 di tk kab, 15 di tk kec, 55 di des, dan 77 relawan. Di luar angka tsb, jajaran sekretariat di setiap jenjang dilibatkan dg tugas khusus utk koordinasikan dari tk TPS hingga ke kab. Cara kreatif di tengah2 medan yg serba sulit ! Selasa, 12 April 2011

Sejak dimekarkan th 2008, Pulau Buru dibelah jd dua daerah otonom: Kab Buru yg mrpk induknya, dg ibukota di Namlea, dan Kab Buru Selatan (Busel) dg ibukota di Namrole. Nah, posisi sy dan tim skg ini berada di Namrole, utk awasi pencoblosan hr ini. Busel sendiri terdiri atas lima kec, yg mrk bekas desa2 dari Kec Buru Selatan sblm pemekaran. Kini Busel sdg tumbuh, meski sy lihat tertatih-tatih. Sbg ibukota, Namrole bersolek seadanya. Apa boleh buat, krn otonomi daerah memungkinkanya !

 

Minggu, 10 April 2011

Mendengar kt "Pulau Buru", yg terlintas di benak kebanyakan kt adlh "kekiri-kirian". Terus terang sj, sblm kuliah S1, sy termasuk yg spt itu. Tp sejak byk mengunyah paham2 alternatif di luar yg slm sblm itu sy dalami, sy agk berubah. Maka bila skg ini sy berkesempatan ke Pulau Buru utk suatu tugas kantor, sy hy ingin membuktikan tempat2 "bersejarah": bgm dan di mana tepatnya mrk yg dikategori sbg "yg kiri" tsb ditahan. Dg bgt, misalnya, sy akan bertambah paham latar tetralogi karya Pram dihasilkan !

 

"Ngopi dan ngobrol", rupanya budaya nusantara. Dari Aceh, Bintan, hingga Papua, gampang ditemukan di kedai2 kopi. Spt juga di Ambon pagi ini, begitu mendarat di Ambon Manise, katong ada minum2 kopi dg nyong Din Kelilauw, Fadli, Alex, Gogo, dan Abdully, di Rumah Kopi "Lela", Jl Sam Ratulangi, Ambon. Terasa nikmat sekali. Urusan kopi, kedai ini mmg tempat nongkrong nyong Ambon. Beta jadi senang minum kopi di sini. Setelah ini naik kapal cepat "Express Bahari 2B" ke Namrole, ibukota Buru Selatan, Pulau Buru !!

Tampak megah kantor Bawaslu, berada di jantung kekuasaan Indonesia. Gedung ini menyudahi dua kantor sementara sebelumnya: dua ruang KPU dan Gedong Djoang. Di ultah ketiga ini, sy ingin mengenang peran sejumlah individu: TA, RS, juga AY, P, Z, Y, dan DM. Mrk sy kenang sbg penyaksi sekaligus pelaku sejarah, paling dini. "Karena tiada yang disebut sekarang, kalau tidak ada yang disebut dulu !", kata orang bilang !

Sabtu, 9 April 2011

Ke Pulau Buru untuk suatu tugas pengawasan Pemilu !

 

 

 

 

Direktur eksekutif Cetro Hadar Navis Gumay sampaikan sambutan hayubagyo ultah ke-3 Bawaslu, tadi sore. Diungkapkan, pengawasan Pemilu diperlukan, dan ke depan, berjalan lebih efektif sesuai asas Luber dan Jurdil !

 

Pameran foto Bawaslu, 9-15 April 2011, Gd Bawaslu, Jalan Thamrin No 14 Jakarta Pusat.

 

 

Inilah noken, cara sbgn masyarakat Papua memberikan suaranya dlm Pemilu, spt yg msh dpt kt saksikan praktiknya di daerah Yahukimo. Pada noken, setiap org berhak memilih sesuai aspirasinya, yg oleh kepala suku dikolek dlm suatu tas yg disebut "noken", selanjutnya utk dihitung dan ditentukan siapa pemenangnya berdasarkan suara plg byk yg ada dlm noken tsb. Inilah keragaman khasanah budaya kt, sudut yg berhasil dijepret fotografer profesional. Foto tsb dipamerkan dlm pameran foto dlm rangka HUT ke-3 Bawaslu !

Inilah salah satu foto yg akan dipamerkan dlm pameran foto pengawasan Pemilu, yg digelar Bawaslu esok hari sd seminggu kemudian. Pameran foto ini terbuka utk umum, dimulai stlh selebrasi pembukaan pada Sabtu (9/3) pkl 15.00 WIB. Selain itu, masih ada 50 foto sejenis yg tak kalah menariknya, yg merupakan hasil seleksi dari 400-an foto yg masuk dan dinilai juri. Pada pembukaan esok, sekaligus diumumkan para juara 1, 2, dan 3, selain ketiga juara harapan. Saksikan pameran foto dlm rangka HUT ke-Bawaslu ke-3 ! Kamis, 7 April 2011

Mrk bertiga kompak, bisa slg menjaga kebersamaan. Kelebihan teman diakui, kelemahan kolega ditutupi utk wibawa lembaga. Itulah kesan yg sy tangkap tatkala bisa lbh dekat dg mrk slm tiga hari sy di sini. Pantas sj program preemtivikasi, prefentivikasi, dan represivikasi pengawasan Pemilu berjalan dg baik. Hasil diskusi sy dg mrk saat mrk dilantik dl, dijalankan dg baik pula. Diajaknya tokoh lintas agama, menambah bobot pengawasan Pemilu di sini, selain koordinasi dg para pihak terkait. Sy nilai bagus mrk !

 

Turba sdh, saatnya evaluasi. Dihadiri Panwas yg deket2 dg ibukota Sulteng, smnt laporan dari luar Palu sejak disampaikan scr on line. Sekadar contoh sj ada perkara politik uang, memilih ganda, joki pemilih, black campaign, arak-arakan luapkan kemenangan. Bhkn pagi ini dilaporkan KPPS bermaksud menggelar pungut dan hitung suara, guna menampung pemilih yg kmrn absen. Itu langsung dicegah Panwas krn salahi ketentuan. Sy arahkan agr setiap perkara hrs ditindaklanjuti bila kuatnya bukti dan unsurnya terpenuhi !

Mengapa daerah ini dikenal sng Palu? Pertanyaan ini sy ajukan ke Jamrin, asli Kaili ini. Dia jwb, byk versi yg berkembang, berdasarkan folklore dan legenda. Jamin kutip tulisan ttg Saweri Gading karya Rusdi Toana. Bhw asal usul Palu bersumber dari desa Pulu, yg mrpk muara sungai dan laut teluk Palu yg skg. Sesuai zaman, berkembang populasi dan menyebar ke penjuru mata angin. Penyebar Islam dari ranah Minang Datuk Karamah memperkuat penyebaran populasi shg spt skg. Ini baru satu versi. Terbuka versi lain !!

Populasi etnis terbesar di Sulteng ini adlh Kaili. Mrk tersebar di lima daerah dari sebelas kab/kota di Sulteng, yakni Donggala, Sigi, Parigi Mautong, sebagian Poso, dan Kota Palu. Etnis ini sebagian juga di Tolitoli dan Buol. Khusus bahasa Kaili, di Kota Palu, ada dialeg2 Ledo di pusat kota, Rai di Palu Utara, dan Tara di Palu Timur khususnya kawasan Talise. Di Kab Sigi ada pula bahasa Kaili dialeg Ledo, juga dialeg Ija. Dmk ang Panwas Sulteng Jamrin, yg juga berlatarbelakang Kaili, saat ngobrol sarapan !

 

Gambar ini dipetik barusan, eloknya panorama Teluk Palu, ibukota Sulteng. Selain Teluk Tomini di timur, teluk ini merekatkan daerah2 di bagian barat. Sulteng adlh Indonesia mini, krn 13 etnis dan 22 bhs daerah ada di sini. Mrk mendiami pegunungan di Donggala (Daa), Morowali (Wana), Banggai (Seasea dan Ta'), Buol dan Tolitoli (Daya), dst. Dg etnis dan bhs yg berbeda, Bahasa Indonesia berperan sbg bhs pengantar dan media komunikasi sehari2. Sulteng dan Indonesia mmg jamak, kekayaan yg patut dirawat. Merdeka !

Rabu, 6 April 2011

Nasib durian dikeroyok para penggilanya, cerita suatu sore di tepi Pantai Talise Kota Palu !

 

 

Paslon Pilgub Sulteng hr ini mprk elit pejabt. Calgub paslon 1 adlh Ka DPRD 1997-2006 jd gub dan terpilih lg gub, kmd 2009-skg msh Ka DPRD, berpsgn dg istri bup Buol, ang DPD Stg; Calgub paslon 2 rektor Untad 2 period dan wk cal wk gub paslon 1; Calgub paslon 3 bupati Parigi dan cal wknya bup Banggai 2 periode; Calgub paslon no 4 anak mantan gub sulteng dan cal wklnya gub 2 periode yg skg (petahana), yg prnh jd bup Donggala sblmya; dan Calgub paslon 5 adlh wagub skg dan cal wklya bup Tolitoli 1999-2010 !

 

Setelah awasi sejumlah TPS di Donggala, oleh Panwas setempat, sy diajak ke sentra ATBM kain Donggala di Mekar Baru, Banawa Tengah. Sejak dl mmg Donggala dikenal sbg penghasil kain sutera tradisional. Spt msh dpt dijumpai di sejumlah tempat di Pekalongan, kain dibuat utk beragam sarung, baju, selendang, dan keperluan aksesoris lainya. Dalam gambar tampak Bu Liswati (27th) sdg menenun. Selembar kain sarung, kata perempuan yg mengaku sdh mencoblos tsb, dibutuhkan plg lama 2 minggu dg kualitas memikat !

Hari ini coblosan Pemilu Kada Prov Sulteng. Sy dan tim turba awasi TPS di Palu terus ke Donggala. Sbgn TPS lenggang, sbgn yg lain ramai. Sy pastikn agr Panwas bekerja sesuai ketentuan. Senang mrk dpt tatap muka dg sy. Mrk bilang, tahu sy dari tanda tangan di sejumlah peraturan dan keputusan Bawaslu. Selebihnya pernah mrk lihat di koran atau tv. Klu akhirnya bisa jumpa lgsg, ya foto bareng, spt saat di TPS 6 Boya Bonawa, dg Ka Panwas Haris Marampe dan Ka Panwascam Abdurrauf Thalib. Wah, agak narsis ya !

Selasa, 5 April 2011

Sy ada di Palu, ibukota Sulteng. Terjun langsung utk awasi coblosan esok hr. Pemilu ini diikuti 5 paslon, yg akan perebutkan hati 1.873.298 pemilih, yg tersebar di 5259 TPS di 11 kab/kota, 154 kec, dan 1766 des/kel. Prosesnya akan diawasi 2.264 jajaran panwas, terdiri atas: 3 wasprov, 154 waskab/kot, 462 wascam, dan 1766 pengawas pemilu lapangan di setiap des/kel, belum jajaran sekretariat di setiap jenjang yg mendukungnya. Mrk dikomandoni ka dan ang wasprov: Kasman Jaya, Ratna Dewi Pettalolo, dan Jamrin !!

 

Heboh kasus MD berimbas di lapangan. Tadi pagi, sy lewat lorong menuju terminal F7 Bandara Soetta, sebelum akhirya sy nyampe di Palu ini. Kebetulan sy serombongan dg para penumpang yg tampak parlente. Siapapun tahu bila kt berada/lewat lorong tsb bkl disodori beragam produk, oleh para penjaja yg gesit, salah satunya bank dg kasus MD yg cantik tsb. "Apa bisa dijamin kalau uang sy akan aman?", jawabnya ketus kpd SPG kartu kredit. "Skg sy gak nyaman dg bank kamu !", kata yg lain. Bisnis mmg soal kepercayaan !

Mesuji, jelas bkn suatu kawasan dekat Fukushima, di Jepang sana, tp daerah otonom baru di Lampung, yg diresmikan pd 2008, bareng Tulang Bawang Barat dan Pringsewu, semuanya di Lampung. Jjelang Pemilu Kada ini, km bentuk Panwaslu. Didampingi Yamashita, namanya jg kejepang2an, sy lakukan fit and proper test calon Panwas. Tampaknya Mesuji perlu perhatian, krn di sebuah register yg dikenal sbg Moromoro, terjadi silang sengketa menyangkut kepemilikan. Dan bkn muskil jd 'kerikil dlm sepatu' dlm Pemilu Kada yad !

Senin, 4 April 2011

Dari arah jendela blkg Garuda Smg-Jkt yg sy naiki td, sesaat sblm takeoff, sy saksikn 2 org bule ke psw WingsAir. Sy tahu, itu psw rute Smg-Sby. Bgt di ketiak pswt, satu bule buka kap dan mata arahkn ke kantong BBM, satu bule tendang2 ban psw u/ pastikn laikan roda. Kmd mrk kitari psw dari arah moncong, sayap, hingga ekor, dicek semua. Sblm naik, mrk panggil teknisi, cek catatan, dan bubuhkn paraf. Sy pemegang GFF-card Platinum, sekalipun blm pernah lihat adegan semcm dilakukan pilot dan co-pilot Garuda ! Minggu, 3 April 2011

Asyik juga simak kembali buku lama "Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965" editor Feith dan Castles (1988). Betapa riuh-rendah politik Indonesia sudah terjadi di awal-awal republik bayi. "Pernah kukatakan bahwa kita ini dihinggapi empat penyakit krisis. Pertama, krisis politik, yang banyak orang tidak percaya lagi pada demokrasi. Kedua, krisis alat-alat kekuasaan negara. Ketiga, krisis cara berpikir dan cara meninjau. Keempat, krisis moral", kata Bung Karno, yg ditambahkanya dg krisis gezag (hlm 55) !!

 

Ruang kerjaku di rumah sesak dg buku, dokumen, dan kliping. Inilah debat lama sy dg Nyonya Rumah. Bertahun2 sy bisa yakinkn dia, tp kali ini sy kehabisn alasan. Aplg dg mata kpl sendiri, tikus dan kecoa menari2 sudutkn posisi sy. Akhirnya kliping yg jd korban, krn muskil melego buku dan dokumen. Sy sedih tp tukang loak menari2. Koleksi kliping sejak 1990, jatuh di timbangan dg harga Rp80 ribu. Nyonya besar tahu sy sedih, tp apa boleh buat. Kliping2 tsb berjasa lahirkan tesisku dan dua disertasi kawan !!

 

Mlm ini jd tuan rumah Rapat RT. Sbg warga, sy sll usahakn utk bisa ke Rapat RT. Acr dipimpin Pak RT. Sbg sohibul bait, sy beri sambutn. Berikutya lap seksi2. Yg plg alot membahas kamling. Dikeluhkan, petugas kamling srg mangkir tugas. Nah, di forum ini dibhs duduk perkara dan solusiya. Setiap org bebas ungkap aspirasi. Ternyt deadlock. Akhirnya disepakati, Pak RT diminta tuntaskn persoalan dan bln dpn lap hasilnya. Pak RT cengar-cengir, krn ktnya ini tugas berat. "Siapa suruh jd Pak RT", seloroh warga !

Sabtu, 2 April 2011

Ini potret kontras negeri ini. Seorg pedagang kopi panas mangkal depan seberang Kantor Bawaslu, dg latar Sturbucks, Jl Thamrin Jkt. Dg sepeda keliling Jkt, tembus hiruk-pikuk mrk yg tak byk peduli. Siap kopi panas bagi yg mau, kopi sachet berbagai merek dan juga termos. Satu gelas Rp3-5 ribu, itupun msh byk yg menego, smntr di sturbucks segelas kopi Rp50 ribu dg pajak. Di kampung istri menanti beras, anak menanti uang buku dan SPP. Pahlawan bagi keluarga, mgkn 'musuh' bagi openertib kota. Oh negeriku !!

Utk kepentingan studi, sy baca kembali buku "Pemilihan Umum 1955 di Indonesia" karya Herbert Feith. Byk sisi menarik buku laporan ini, sekaligus mengharukan. Contoh, bagi pemilih yg buta huruf, pemberian tanda suara dg menusuk dlm segi empat yg mengapit (template), smntr pemilih yg melek huruf bisa dg cara pertama atau menuliskan nama calon di atas kertas yg dipilihnya dari daftar calon. Konon Pemilu pertama di republik ini adlh Pemilu paling demokratis !

 

Seorg sohib dtg, curhat belit persoalan yg dialaminya. Katanya org tak lg mendengar suaranya, bak teriak di padang sahara. Sy empati dan simpati. Sambil ikhtiar utk keluar dari jerembab, sy tawarkan solusi dan dia senang menerimanya. Kendati dmk, sy minta agr dia tetap sabar. "Jgn sampe kt kehilangan hasrat kebersamaan. Jgn sampai kehilangan rasa slg memiliki dan memunahkan hasrat kemanusiaan", gumam sy kutip ebiet g adhe. Buang jauh2 prasangka, krn di atas semua persoalan, akal sehat tetap dikedepankan !

Jumat, 1 April 2011

Pd masa kanak2, sy srg dihardik ibu sbg 'muka bola', krn klu main bola dg temen2 sekampung, sy tak ingat wkt. Wkt Piala Dunia di Argentina, Mexiko, Italia 2-3 dekade yll, sy srg blm ada di rumah saat magrib. Di luar bola, ada sebutan 'muka uang' utk mrk yg jelalatan bila lihat uang. Di kalangan Panwas, ada seloroh 'muka pasal', sebutan ke mrk yg kerjanya tukang kaji pelanggarn Pemilu. Di luar itu ada 'muka badak', 'rai gedek', 'muka dompet nanggung bulan', dst. Tuan dan Nyonya, Anda termasuk muka yg mana? !

 

Seminggu yll sy dan tim terjun ke Kab Sambas utk awasi pencoblosan Pemilu Kada di sana. Di sebuah TPS berkerumun ibu-ibu. "Apa ibu-ibu sdh pada mencoblos?", tanya sy sok akrab ke mrk. "Oh, sudah, Pak !", kata mrk spontan, sambil perlihatkan jari-jari hitam mrk yg sdh tercelup tinta. Itu mmg tanda bhw mrk sdh mencoblos. "Tapi, Pak, tadi pagi sblm sy mencoblos, sy sdh dicoblos dulu di rumah, Pak !", seloroh mrk. Sy jadi salah tingkah !!