Mengawasi Ujian Samarinda

Rabu, 04 April 2012 , 14:56:10 WIB
Mengawasi Ujian Samarinda

Saat ini saya berada di Samarinda. Pagi buta (Selasa, 3/4) tadi, sesampai di Bandara Sepinggan Balikpapan, saya dan seorang staf langsung meluncur ke Samarinda via darat. Sekarang saya mengawasi pelaksanaan ujian tertulis calon anggota Panwaslu Kalimantan Timur. Beberapa saat sebelumnya, sesampai di Hotel Grand Sawit Samarinda, lokasi tes ini, saya langsung minta kepada Timsel agar mengumpulkan setiap peserta yang sudah hadir, dengan cara membubuhkan tanda tangan di daftar presensi terlebih dahulu, agar merapat ke ruangan yang telah disediakan.

Tampaknya masyarakat Samarinda khususnya serta Kaltim pada umumnya antusias mendaftar sebagai anggota Panwaslu. Yang mengikuti ujian tulis ini sebanyak 37 orang, dari 41 orang yang mendaftar. Menurut Ida Farida, anggota Timsel, ada empat orang tak lolos seleksi administrasi. Tak lolosnya keempat nama karena tak memenuhi persyaratan usia, belum mencapai 35 tahun. "Ketentuan undang-undang mengharuskan usia minimum Panwas adalah 35 tahun", kata Farida meyakinkan.

Ujian berlangsung tertib. Peserta sibuk dengan dirinya sendiri. Tak saling berbisik satu sama lain. Waktu untuk mengerjakan soal selama 120 menit. Nah saya mengamati dari wajah ke wajah. Dalam situasi begini saya ingat kalau lagi mengawasi ujian mahasiswa di kampus. Dari sebanyak 37 peserta, sebagian besar saya mengenal wajah-wajah mereka. Mereka itu mantan Panwas provinsi serta Panwas kabupaten/kota di Kaltim ini.


Ujian selesai, tepat saat jarum jam menunjuk di angka 16.45. Lembaran soal dan jawaban dikumpulkan. Satu per satu peserta meninggalkan tempat. Timsel mengumumkan rencana selanjutnya kepada peserta, bahwa besok pagi pengumuman hasil ujian tertulis ini. Siapa-siapa yang masuk ke-12 besar bisa diperiksa di sekretariat Timsel. Dari 12 nama nanti akan ditentukan ke babak 6 besar untuk dimajukan ke Bawaslu.*

Samarinda, 3 April 2012 2012.